5 Fakta Menarik Film Pengabdi Setan, Nomor 4 Bikin Merinding, Kamu Harus Tahu!
Sebelum menonton kamu harus tahu fakta menarik dari film seram ini terlebih dahulu.
Penulis: Burhanudin Ghafar Rahman
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah sekian lama, dipertengahan akhir 2017, kita bisa kembali merasakan bangkitnya dunia perfilman Indonesia, khususnya digenre Horror yang akhirnya kembali ke jalan yang benar.
Film horor yang akan muncul adalah Pengabdi Setan.
Film Pengabdi Setan merupakan hasil daur ulang dari film dengan judul yang sama yang tayang pada 1982.
Joko Anwar selaku sutradara dan penulis naskah mengaku sudah bertahun-tahun memiliki keinginan untuk mendaur ulang film ini dengan idenya.
Pengalaman menonton film Pengabdi Setan (1982) yang disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra adalah hal yang memicu Joko untuk menjadi seorang filmmaker.
Joko kemudian tak berhenti mengejar izin ke rumah produksi Rapi Films agar menyetujui proyek impiannya hingga akhirnya Sunil Samtani selaku eksekutif produser rumah produksi tersebut memberi lampu hijau kepadanya.
• Film Malam Satu Suro Melegenda karena 4 Adegan Seram yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri Ini
Meski begitu menyukai film orisinalnya, Joko tak serta-merta meniru elemen menyeramkan dalam film tersebut dan menaruhnya kembali di film garapannya ini.
Baginya, perlu ada unsur kebaharuan yang terus membuat film relevan.
Tak hanya dihiasi bintang-bintang film seperti Tara Basro dan Dimas Aditya, Pengabdi Setan turut dimeriahkan oleh nama-nama seniman senior Indonesia seperti Ayu Laksmi, Elly Luthan, dan Egy Fedly.
Film ini mulai tayang di bioskop pada 28 September mendatang.
Sebelum menonton kamu harus tahu fakta menarik dari film ini terlebih dahulu.
Dilansir dari Grid.ID dan berbagai sumber, berikut fakta tersebut.
1. Keinginan lama
Keinginan Joko buat remake Pengabdi Setan udah lama.
Beberapa waktu lalu, sesudah pemutaran film pendeknya, Jenny, di CGV Blitz Grand Indonesia, Jakarta Pusat, pada Selasa (30/8/2016), ia mengatakan hal serupa.
"Pengin banget, aku udah bilang sama produsernya. Nggak tahu mereka akan milih siapa (jadi sutradara). Tapi, berulang kali aku bilang, 'Aku dong yang remake Pengabdi Setan.' Aku udah siap, sih," kata Joko, dikutip dari Kompas.com.
2. Joko ngefans berat sama film itu
Joko begitu tertarik menyuguhkan kembali Pengabdi Setan karena ia sangat menggemari film aslinya yang dibintangi oleh Ruth Pelupessy tersebut.
"Ah, itu film yang aku suka di masa kecil. Ketika nonton lagi di masa besar, efeknya masih sama hebatnya," ucapnya.
"Kan banyak tuh film yang dulu kayaknya lucu banget, keren banget, ketika nonton lagi pas udah dewasa, biasa aja," lanjutnya.
3. Atmosfer seramnya kuat banget
Bagi Joko, rasa takut ketika menonton film tersebut dulu hingga kini nggak pernah berkurang. Menurut ia, atmosfer seram yang ditawarkan oleh film itu begitu kuat.
"Pengabdi Setan holds up. Ketika aku nonton udah dewasa, tetep serem. Pengabdi Setan buat aku, walaupun film lama, yang membuatnya jago," ucap Joko.
4. Cari sosok Ruth Pelupessy baru
Ia menambahkan bahwa ada satu hal yang jadi tantangan baginya kalo benar-benar bisa membuat ulang film Pengabdi Setan.
Ia harus bisa mendapatkan para pemeran yang cocok memainkan karakter-karakter dalam film itu, terutama untuk tokoh sentral bernama Bibi Darminah, yang sebelumnya diperankan oleh Ruth Pelupessy.
"Itu susah tuh Ruth Pelupessy. Mungkin kalau sekarang... Nah, itu tantangannya tuh mencari orang yang cocok pemainnya. Tapi, sebenarnya nggak harus bener-bener ambil karakternya, esensinya aja," ujarnya.
5. Syuting banyak dilakukan di malam hari
Proses syuting dari keseluruhan adegan yang diambil dimalam hari membuat film Pengabdi Setan 2017 ini menghadirkan suasana mencekam seperti keadaan aslinya.
Sebuah pengalaman tersendiri bagi Joko Anwar, karena suhu ketika malam hari dilokasi syuting yang mencapai 5 derajat celcius membuat seluruh tim harus mengenakan jaket tebal.
Joko Anwar juga menuturkan bahwa atmosfer horror yang mengerikan dan mencekam juga menjadi aspek yang penting selain hadirnya Jumpscareyang berfungsi menakut-nakuti dan mengagetkan. (TribunStyle.com/ Burhanudin Ghafar Rahman)