Jaehwan Wanna One Dituding Ucapkan Kata Rasis, Netizen Sebut Penggemar Internasional Menyebalkan

TRIBUNSTYLE.COM - Kim Jaehwan baru saja debut, namun netizen Internasional sudah menudingnya melakukan tindakan rasis.

Semua berawal dari postingan seorang penggemar internasional dengan akun Twitter @nctelitist.

Akun tersebut menuding bahwa Jaehwan sempat menyebutkan kata “Nigga” pada acara Show Champion.

"Nigga" sendiri dalam bahasa Inggris memiliki arti rasis bagi orang kulit hitam.

Bak seorang artis hip hop, anggota Wanna One ini menyapa penggemar di depan kamera dengan mengatakan, “Yo nigga what’s up! Come one!”

‘Show Champion’ juga mengubah subtitle kata “Nigga” tersebut, banyak netizen internasional yang sadar dan merasa tidak senang dengan ulah Kim Jae Hwan.

Video dari akun @nctelitist itu menjadi viral sampai menyebar ke akun berita Koreaboo.

Faktanya, banyak yang menduga saat itu Jaehwan mencoba mengatakan 'hey nae ga wassup (I'm here)'.

Namun rupanya penggemar Internasional sudah keburu tersulut dan menuding Jaehwan mengatakan kata-kata rasis.

Setelah tudingan tersebut jadi viral, dan artikel Koreaboo bahkan sampai jadi sorotan netizen Korea.

Melihat tudingan tersebut, netizen Korea pun tak tinggal diam dan memberikan pembelaan pada Jaehwan.

"Mengapa seorang Korea meminta maaf untuk berbicara bahasa Korea? ㅋㅋ ㅋㅋㅋ ㅋㅋㅋ"

"Jadi seharusnya orang Korea tidak diizinkan menggunakan bahasa mereka sendiri 'nae ga' atau 'ni ga' hanya karena kedengarannya mirip dengan kata rasis itu? ㅋㅋㅋ ㅋㅋㅋ konyol Mereka perlu belajar bahwa dunia tidak berputar di sekitar mereka."

"Apakah saya satu-satunya yang frustrasi oleh penggemar asing? "Unni ~ Inggris tolong ~ Saya tidak tahu bahasa Korea" ㅋㅋㅋ jika Anda ingin menjadi fangirl idola Korea, setidaknya cobalah untuk belajar bahasa Korea"

"Ini bukan pertama kalinya seorang bintang Korea mendapat kontroversi untuk pengucapan 'nae ga' dan 'ni ga' ... Saya tidak berpikir ini adalah sesuatu yang seharusnya kita duduki. Dan ambil. Setiap negara memiliki bahasanya sendiri dan tidak adil bahwa kita harus menjelaskan diri kita setiap saat salah pengucapan kesalahpahaman terjadi seperti ini."

Sementara itu akun Twitter @nctelitist yang pertama kali menyulut perdebatan terkait hal ini telah menghilang.

(TribunStyle.com/Tisa Ajeng)