Vaksin Rubella - 5 Fakta Mengejutkan Soal Imunisasi Campak Jerman yang Lagi Hits Dilakukan Agustus!

Kedua, vaksinaisi dilakukan pada bulan September dengan menyasar balita dan anak-anak di luar sekolah.

Pemberian vaksin dilakukan di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan pos pelayanan imunisasi lainnya.

Tahun 2018, yakni bulan Agustus dan September, vaksinasi dilakukan di seluruh Indonesia di luar pulau Jawa.

3. Mengalami penolakan

Delapan sekolah di Jogja menolak dilaksanakannya program vaksin untuk murid didik mereka lantaran keraguan terhadap kandungan vaksin.

Sebagian sekolah menduga bahwa vaksin yang digunakan mengandung bahan haram .

Untuk menangani hal ini, pemerintah tak segan-segan mengajak dialog langsung kepada ihat berwenang.

Namun kehalalan ini kemudian dijamin oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie.

“Halal, masa iya kami kasih ke masyarakat yang tidak halal,” ucap Pembayun yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

4. Akan dilakukan gratis

Banyak orang tua mungkin dibuat khawatir dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk kebijakan pemerintah.

Meski demikian mereka tak perlu kawatir lantaran pemerintah telah menyediakannya gratis untuk seluruh anak Indonesia.

5. Menghabiskan biaya yang cukup fantastis

’’Untuk tahap pertama dianggarkan Rp 740 miliar,’’ kata Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kementerian Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi.

Dana tersebut bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (ABPN) Rp 399 miliar. Sisanya ditanggung The Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI).
(TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi)