Anggap Adegan Salat dan Ornamen Arab sebagai Fiksi, Netizen Makin Ngamuk dengan Drama Korea ini
Drama Man Who Dies to Live menyulut amarak pecinta K-drama nih. Man Who Dies to Live dianggap melecehkan agama Islam.
Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Cecylia Rura Patulak
TRIBUNSTYLE.COM - Drama Man Who Dies to Live menyulut amarak pecinta K-drama nih.
Man Who Dies to Live dianggap melecehkan agama Islam.
Beberapa adegan di dalamnya terlihat menyinggung tentang Islam dan budaya Arab.
• MBC Tulis Permintaan Maaf untuk Umat Islam Atas Drama Man Who Dies to Live
Netizen pun nggak mau diam nih.
Mereka berusaha memboikot tayangan tersebut.
MBC telah meminta maaf atas drama ini, Jumat (21/7/2017).
"Drama Man Who Dies to Live bercerita tentang negeri imajinasi bernama Bodoantia. Mohon mengerti semua karakter, nama, tempat, dan desain sepenuhnya fiksi. MBC tak memiliki niat untuk membelokkan agama, budaya atau orang tertentu dan kami dengan tulus minta maaf jika ada pihak merasa tersakiti karena menonton drama ini," ucapan permintaan maaf MBC.
Namun, permintaan maaf ini masih belum diterima oleh netizen.
Kalimat pertama di permintaan maaf MBC ini semakin menyulut amarah.
Para netizen ini justru semakin marah karena MBC menganggap adegan dalam drama tersebut sepenuhnya fiksi.
Padahal, di dalam drama Man Who Dies to Live, ada adegan sholat yang jelas-jelas merupakan ibadah umat Islam.
Serta, berbagai ornamen yang digunakannya sangat identik dengan Timur Tengah.
Lalu, di bagian poster, netizen geram dengan kaki pemeran utamanya yang terlihat seperti melecehkan Al Quran.
"Fantasy! Even though you use our religion you call this fantasy! If you want to apologize, apologize correctly!" ungkap @_HAEIEUL.