Kecelakaan Heli Basarnas
Tak Terduga, Afandi Mengubah Foto Profil BBM Beberapa Menit Sebelum Jadi Korban Tewas Heli Basarnas
Afandi merupakan satu dari delapan penumpang helikopter HR 3602 milik Basarnas ydilaporkan jatuh di Temanggung.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa menit sebelum helikopter Basarnas HR 3602 jatuh, seorang anggota SAR Semarang yang turut serta menjadi penumpang, Maulana Afandi, mengubah foto profil Blackberry messanger (BBM).
foto tersebut menggambarkan suasana kokpit helikopter.
Penggantian foto profil BBM itu disertai perubahan status BBM, "Otw dieng plateu udara (emoticon)."
• Bocah Dikabarkan Hilang, Media Sampai Bawa Helikopter untuk Cari, Ditemukan di Tempat Tak Terduga!
Dari story BBM profil, foto dan status tersebut diganti pukul 15.53. Sementara, helikopter Basarnas HR 3602 yang ditumpangi menunjukkan kondisi bahaya (distress) pukul 16.17.
Sebelumnya, pada pukul 14.33, Afandi yang menggunakan nama Affandi Kecil mengungah status "Otw dieng (emoticon)."
Afandi merupakan satu dari delapan penumpang helikopter HR 3602 milik Basarnas.
Helikopter yang awalnya ditugaskan memantau arus mudik di Gringsing, Batang, itu bertolak ke Dieng untuk mengevakuasi korban letusan Kawah Sileri.
Belum tiba di lokasi, helikopter tersebut dilaporkan jatuh di Bukit Muntung, Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung.
Berita ini sebelumnya dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul "Ini Status Terakhir Afandi di BBM, Penumpang Helikopter Basarnas yang Jatuh di Temanggung"
Bikin Nangis! Ini Foto-foto Terakhir Kru Heli Basarnas Sebelum Jatuh dan Tewaskan Para Penumpangnya
TRIBUNSTYLE.COM - Kabar duka menyelimuti Badan SAR Nasional (Basarnas).
Sebuah helikopter milik badan tersebut jatuh saat menuju lokasi bencana semburan kawah Dieng, Minggu (2/7/2017).
Helikopter jatuh menabrak tebing di Kabupaten Temanggung.
• Tak Terduga, Afandi Mengubah Foto Profil BBM Beberapa Menit Sebelum Jadi Korban Tewas Heli Basarnas
Sebelum menuju kawasan bencana tersebut, awak helikopter itu juga sempat ditugaskan memantau lalu lintas arus balik Lebaran, bersama beberapa orang wartawan.
Sejak Minggu pukul 09.00 mereka sempat memantau lalu lintas jalan tol mulai dari Gringsing, Kabupaten Batang hingga Brexit di Kabupaten Brebes.
Wartawan Suara Merdeka, Ali Arifin yang sempat berada di dalam helikopter tersebut sempet bercerita, kalau perjalanan helikopter tersebut sangat santai.
Kapten helikopter juga tidak tergesa-gesa.
Bahkan mereka juga sempat beberapa kali melakukan swafoto baik saat di atas helikopter maupun saat akan terbang.
Ali Arifin termasuk orang yang selamat, karena setelah memantau arus balik, dirinya tidak bisa melanjutkan perjalanan helikopter menuju lokasi bencana Dieng yang berakhir dengan kecelakaan helikopter tersebut.
Ia dan beberapa wartawan lain turun di daera Gringsing.
Sementara helikopter melakukan pengisian bahan bakar ke Bandara A Yani Semarang dan kemudian bertolak menuju Dieng.
Sayang heli tersebut tidak sampai di tujuan dan jatuh di Temanggung.
Awak dan penumpang di dalam helikopter semuanya dilaporkan tidak bisa diselamatkan.
Berita ini sebelumnya dipublikasikan Tribunnews.com dengan judul "Foto-foto: Kru Helikopter yang Jatuh Sempat Selfie dengan Wartawan Beberapa Jam Sebelum Kecelakaan"
Percakapan Terakhir Jurnalis Tribun Jateng dengan Anggota Basarnas Korban Tewas Kecelakaan Heli
TRIBUNSTYLE.COM - Di balik peristiwa jatuhnya helikopter Basarnas di Temanggung pada Minggu (2/7) sore, wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo, punya kisah tersendiri. Berikut penuturannya.
"Mas, maaf lahir batin dulu. Sehat kan? Besok (Minggu, 2/7) ikut pantauan udara Basarnas ke Gringsing ya, kumpul pukul 08,00 WIB di Lanumad," ajak Maulana Affandi, Humas Basarnas Jateng melalui telepon kepada saya (Daniel wartawan Tribunjateng.com), Sabtu (1/7), sekitar pukul 14.30 WIB.
Saya pun mengiyakan ajakan bapak satu anak itu. Perbincangan kami melalui telepon berlanjut soal aktivitas selama Lebaran.
"Piket juga mas? Harus kuat. Jangan lupa minum susu," pesan Fandi, begitu saya memanggilnya, sebelum mengakhiri perbincangan telepon.
Jelang tengah malam, saya berpamitan dengan wanita pujaan melalui pesan singkat. Kami pun sempat bertengkar, lantaran harus membatalkan janji bertemu pada Minggu (2/7) pagi. Akhirnya, kami saling berdiam seharian.
• Bikin Nangis! Ini Foto-foto Terakhir Kru Heli Basarnas Sebelum Jatuh dan Tewaskan Para Penumpangnya
Sebelum memastikan keberangkatan, saya menghubungi Arif Novianto (Vito), News Manager Tribun Jateng. Hal itu mengingat setiap jurnalis harus mendapat izin redaksi untuk melakukan peliputan ke luar kota.
"Kalau mau berangkat ya berangkat saja, tidak apa-apa," tulis Vito, sapaan Arief Novianto, membalas pesan singkat saya.
Begitu mendapat izin, saya segera mengisi daya powerbank dan kamera DSLR. Segala persiapan sudah lengkap, termasuk mengisi pulsa kuota untuk siaran langsung dari helikopter melalui Facebook, sebagaimana sudah biasa dilakukan LIVEREPORT Tribunjateng.com.
Usai mempersiapkan perbekalan, saya sempat menelepon seorang jurnalis TV swasta, Yusuf. Ia termasuk jurnalis yang dikatakan Fandi turut ke Gringsing untuk memantau arus balik Lebaran.
"Saya tidak berangkat bro, yang berangkat Hanif (rekan Yusuf-Red), karena Minggu pukul 05.00 pagi ada acara liputan di Pedurungan," tutur Yusuf.
Mengetahui Yusuf tak turut serta, saya berpikir kemungkinan perjalanan ke Gringsing kurang 'ceria' bagi saya.
Saya pun segera menghubungi Fandi sekitar pukul 22.05 WIB. Saya mengabarkan tak dapat turut serta pantauan udara ke Gringsing.
Pesan saya pun dibalas Fandi keesokan harinya, sekitar pukul 05.58 WIB. Dia mengetik kata: "Waduh", disertai emotikon cemberut.
Singkat cerita, Fandi telah tiba di Gringsing untuk melaksanakan pantauan udara lalu lintas arus balik.
Kami pun kembali bertegur sapa, ketika ada kejadian meletupnya kawah Sileri, Dieng di Banjarnegara.
Sekitar pukul 15.47 WIB, saya menulis pesan singkat ke Fandi. Dalam pesan itu saya meminta foto pantauan udara Basarnas di sekitar lokasi kejadian di Dieng.
Fandi pun membalas pesan berupa lampiran foto persiapan para personel Basarnas memasuki helikopter. "Nunggu bentar mas, lagi persiapan" tulis Fandi terakhir kalinya, pada pukul 15.50 WIB.
Selang dua jam, grup Whatsapp Basarnas Jateng mendadak heboh. Satu user menanyakan kepastian adanya helikopter warna oranye jatuh di kawasan Desa Canggal, Candiroto, Temanggung.
Saya pun langsung mencari tahu ke anggota Humas Polres Temanggung. Rupanya info itu benar. Tetapi, sore itu belum ada kepastian soal status helikopter tersebut.
Selama mencari kepastian, saya hanya berharap informasi itu hoax. Tetapi, jika informasi itu benar, satu sahabat saya, Fandi, ada dalam helikopter. (TribunJateng.com/Daniel Ari Purnomo)
Berita ini sebelumnya dipublikasikan TribunJateng.com dengan judul "MEWEK Baca Percakapan Wartawan Tribun Jateng dengan Anggota Basarnas Sebelum Heli Jatuh"
