Awalnya Dikira Herpes, Perempuan Ini Ternyata Menderita Kondisi Langka yang Tidak Bisa Disembuhkan!
Penyakit ini membuat dia kesakitan, dia tidak bisa berjalan, berdiri atau bahkan duduk!
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Esme Munro, dari Glasgow, mendapati kondisi mengejutkan dari perubahan kondisi kulit di pangkal pahanya.
Cerita ini bermula saat ia berusia belasan tahun saat mendapati benjolan nanah di area paha.
• Mata Pria Ini Infeksi, Setelah Ke Dokter Umum Malah Jadi Buta, Penyebabnya Hal Sepele
Ia mengira bahwa luka yang dimilikinya adalah herpes genital yang ditularkan oleh pacarnya.
Kondisi semakin memburuk, Esme mengira nanah tersebut adalag infeksi menular seksual (IMS).
Tapi setelah berlanjut sampai usia 20-an, dia didiagnosis menderita penyakit lebih parah, hidradenitis supurativa kronis (HS).
 
Penyakit ini menyebabkan munculnya abses atau nanah pada selangkangan, pantat, payudara dan ketiak.
Kondisi Esme berangsur-angsur memburuk.
Hal ini menyebabkan benjolan berukuran plum muncul di sekujur tubuhnya.
Penyakit ini membuat dia kesakitan, dia tidak bisa berjalan, berdiri atau bahkan duduk.
Secara bertahap, abses (benjolan nanah) pada tubuh Esme mulai mengambil alih hidupnya.
 
Dia berkata: "Awalnya mulanya ringan, tapi saya perhatikan bahwa ketika saya mengalami stres atau membungkuk ke bawah, saya akan merasa cukup rendah dan benjolan akan muncul.
"Saya harus menjejali celana dengan toilet roll, saya takut kalau-kalau ada abses yang pecah dan saya mendapatkan darah di seluruh celana saya."
Dokter mengatakan kepadanya bahwa kondisinya sekarang telah berlanjut ke tahap ketiga - tipe yang paling parah.
"Saya selalu memiliki luka terbuka yang perlu selalu ditutup," katanya.
 
Sayangnya, perawatan yang dilakukannya tidak berpengaruh.
Kondisi yang terus memburuk memaksanya melepaskan bisnis pengasuhannya.
Bahkan kondisi ini menjadikan dirinya mengalami cacat.
HS hanya mempengaruhi satu persen dari populasi.
Namun, mudah salah diagnosa karena orang yang tinggal dengan kondisi tersebut sering merasa terlalu malu untuk mencari pertolongan medis.
Folikel rambut penderita tersumbat dan kelenjar keringat apokrin di dekatnya tersumbat dan terinfeksi, menyebabkan benjolan terbentuk.
Tidak ada obat untuk kondisi ini, namun perawatan bisa mengurangi sedikit flare untuk beberapa orang.
Penyebab pastinya tidak diketahui.
Namun penyakit ini dianggap sebagai gangguan inflamasi, terkait dengan kesalahan pada sistem kekebalan tubuh.
Sebari menghadapi kenyataan yang semakin berat, ia menyadari dirinya pecinta sesama jenis.
Saat ini ia berusia 35 tahun dan menikahi Anna-Maria Caridis, 30, dan pasangan tersebut menyambut bayi Philip ke dunia.
Dia berkata: 'Saya telah menghabiskan sebagian besar hidup saya dengan rasa sakit yang konstan, dengan luka terbuka yang mengerikan di sekujur tubuh saya.
Saya kehilangan bisnis saya dan ini menyebabkan depresi yang menghancurkan begitu banyak hubungan saya.
"Ini sangat sulit, tapi saya memiliki istri dan anak laki-laki kami yang menakjubkan dan kami memiliki harapan untuk masa depan."
 
							 
                 
											 
											 
											 
											