Lama Tak Muncul, Mario Teguh Unggah Foto Dengan Caption Panjang Tentang Keluarganya, Netter: Khayal!
Lama tak muncul dan terdengar kabarnya, lagi-lagi Mario teguh sukses menarik perhatian netizen.
Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Lama tak muncul dan terdengar kabarnya, lagi-lagi Mario teguh sukses menarik perhatian netizen.
Bukan lagi tentang anak sulungnya Ario Kiswinar yang sempat tak diakuinya.
Melainkan tentang caption yang ia tuliskan dalam salah satu postingannya.
Dimana Mario teguh menuliskan caption tentang keharmonisan keluarganya.
Bersama capton tersebut, Mario juga mengunggah tiga foto putra putrinya dari masa ke masa.
Dari saat Audrey dan Marco masih kecil, hingga saat ini.
Dimana keduanya beranjak dewasa.
Sayangnya caption Mario Teguh ini malah membuatnya menerima semakin banyak komentar pedas.
Bahkan karena captionnya tersebut, motivator ini disebut hidup di dunia khayalan.

@widyatmala88, "Hidup di dunia khayalan dia.."
@pratiwigrace, "Marteg sprtinya sdh hilang kebijaksanaannya. Terbuang dari televisi dan mnjadi buah bibir adalah tuain yg sepadan.miris!"
@metria11, "benci si mario, tp ada kata2nya yg benar di atas. karena org tua yg pilih kasih akan dibuat melihat kualitas hidup anak yg ditirikannya akan jauh lebih baik dr anak yg diemaskannya."
@ayam.sayang, "Iyalah pak, wong anak satu lagi aja fotonya dicrop. Apa yang mau dicontohin, umur 7 tahun ditinggalin."
Berikut caption Mario Teguh hingga mmebuatnya harus banjir cibiran netizen.

"Foto Audrey dan Marco di Shanghai dan gandengan tangan di Guilin pada tahun 2005, dan kemarin lusa saat Audrey mau naik pesawat kembali ke Sydney.
Sikap anak-anak adalah cerminan sikap orang tuanya.
Audrey dan Marco melihat Ibu Linna dan saya saling menyayangi satu sama lain dengan mesra sejak mereka bayi.
Mereka ikut-ikut berjalan bergandengan tangan karena mereka tidak pernah melihat kami berjalan tanpa bergandengan tangan.
Kami memeluk dan nguyel-uyel Audrey di hadapan Marco dan sebaliknya. Kami mengucapkan kata-kata sayang kepada Marco di hadapan Audrey, dan sebaliknya.
Tidak sedikit pun kami melebihkan yang satu dari yang lain.
Karena, orang tua yang pilih kasih akan dibuat melihat kualitas hidup anak yang ditirikannya di masa depan lebih baik daripada yang diemaskannya.
Saya memastikan bahwa Audrey dan Marco mengerti tentang hal itu, agar mereka juga tidak pilih kasih antara Ibu Linna dan saya, dan antara mereka sendiri.
Sejak bayi Audrey dan Marco tahu bahwa mereka adalah penerus nama baik Ibu Linna dan saya, sehingga tidak mungkin mereka berlaku durhaka mencemarkan nama Ibu Linna dan saya - karena itu adalah nama mereka juga.
Sekarang kami menuai hasil dari kesabaran dan kesungguhan kami dalam membangun keluarga yang penuh kasih sayang dan saling menghormati.
Anak-anak tumbuh sehat dan mandiri dalam keberhasilan studi mereka. Mereka rukun dan saling menyayangi, dan paling bergembira jika mereka bersama.
Ibu Linna dan saya merasa damai bahwa di masa depan mereka - dengan izin Tuhan, akan mewakili dan memelihara nama baik Ibu Linna dan saya, dalam kerukunan yang adil sebagai pewaris kebaikan yang kami bangun sepanjang hidup.
Semoga Anda dan cinta Anda hidup dalam kasih sayang Tuhan, yang selalu memelihara keselamatan dan rezeki Anda dalam keluarga yang rukun dan bahagia.
Aamiin
Salam sayang dari Ibu Linna dan Chow Yun-fat." (TribunStyle.com/Melia Istighfaroh)