Jadi Minuman Favorit Yana Zein, Ternyata Ini Bahaya Mengejutkan Jika Konsumsi Cola
Seperti diketahui, kondisi Yana semakin membaik pasca kepulannya berobat kanker payudara dari Tiongkok.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Desi Kris
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Kematian Yana Zein Jumat, (2/6/2017) membuat gempar jagad hiburan.
Seperti diketahui, kondisi Yana semakin membaik pasca kepulannya berobat kanker payudara dari Tiongkok.
Sayangnya, empat hari pasca kehadirannya, Yana kembali berpulang ke rumah Tuhan.
Pengakuan mengejutkan diperoleh dari supir Yana Zein, Oli, mengenai kesukaan sang majikan meminum coke atau kola.
"Kalau gejalanya mungkin kebanyakan waktu syuting minum cola.”
“Kalau narkoba saya jamin enggak pernah," jelas Oli ditemui di depan Kediaman Yana Zein di Mega Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (1/6/2017).
Oli yang mengenal Yana selama sepuluh tahun itupun meyakini bahwa Yana tak pernah mau syuting jika minuman kesukaannya itu tak ada.
Padahal minuman ini mengandung banyak dampak buruk untuk kesehatan.
• Curhatan Mengejutkan Andi Soraya Terkait Cara Pemakaman Yana Zein
Melansir laman The Telegraph, penelitian ilmuwan dari University of Texas MD Anderson Centre menunjukkan gula bisa menyebabkan kanker payudara.
Bahkan, kandungan gula dari minuman itu bisa menyebabkan kanker di payudara menyebar ke paru-paru.
Setiap kali meminum cola dan sejenisnya, maka resiko terkena kanker payudara akan meningkat 15 persen.
Para ilmuwan di University of Texas MD Anderson Center memberi sekelompok tikus satu empat menu makanan yang berbeda.
Hasilnya, dari tikus-tikus yang diberi menu kaya sukrosa, 50 sampai 58 persen mengalami gejala metastatis, atau penyebaran sel kanker yang sama dengan kondisi penyebaran sel kanker payudara pada manusia.
Selain cola, makanan berbahaya lain yang disebutkan dalam riset ini adalah saus dan biskuit.
Di sisi lain, penelitian oleh Dr Peiying Yang menunjukkan kalau mengkonsumsi gula berlebih akan memicu perekembangan sel kanker payudara dengan cepat.
Tak hanya itu, konsumsi cola di negara maju sudah sangat dilarang lantaran menjad penyebab diabetes tipe dua, asam uratt dan obesitas parah. (TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi)
