Pria ini Berjuluk Raja Cabai karena Makan 2,5 Kg Cabai Setiap Harinya, Mules Nggak Tuh Guys?
Pria bernama Li Yongzhi justru bisa menghabiskan beratus-ratus cabai dalam sehari.
Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Makan cabai menjadi keharusan bagi orang pecinta pedas.
Namun, tentu aja ada toleransi rasa pedas di lidah mereka.
Biasanya sih meskipun pecinta pedas, seseorang nggak akan tega melukai perutnya dengan makan cabai sebagai setengah kg.
Makan cabai berlebihan bisa membuat perut seseorang bermasalah.
• Suka Pedes Wajib Baca! Perjalanan Panjang Cabai Sampai Bisa Masuk ke Indonesia
Melansir dailymail.co.uk, pria bernama Li Yongzhi justru bisa menghabiskan beratus-ratus cabai dalam sehari.
Li Yongzhi mendapat julukan Raja Cabai pada tahun 2009.
Hal ini karena dia mampu makan hingga 2,5 kg cabai setiap hari.
Mencengangkannya lagi, pria berusia hampir 50 tahun ini menggunakan cabai untuk mouthwash di pagi hari.
Bahkan, cabai merupakan camilan kesukaannya.
Cabai bagi pria asal Hunan, China, ini merupakan makanan pelengkap yang harus ada.
Demi memenuhi kepuasannya akan rasa pedas, Li Yongzhi menanam delapan jenis cabai di pekarangannya.
Kebiasaannya makan pedas sudah terjadi sejak kecil.

Namun, keinginannya untuk makan pedas semakin meningkat setelah mendapat kecelakaan.
Uang Li Yongzhi habis untuk berobat hingga tak bisa membeli makan.
Namun, dirinya harus makan agar bisa merawat anak-anaknya.
Sampai akhirnya Li Yongzhi makan dua mangkuk cabai di sebuah restaurant yang telah habis makanannya.
Sejak itulah, pria dengan penampilan nyentrik ini semakin haus akan rasa pedas.
Beberapa kali dirinya menghabiskan cabai di mangkuk saat pergi makan di sebuah resaturant.
Sering juga, Li Yongzhi membuktikan dirinya mampu makan cabai lebih banyak daripada orang lain.
Li Yongzhi pernah memeriksakan dirinya karena makan banyak cabai.
Tapi, dokter mengatakan dirinya sangat sehat meskipun makan 2,5 kg cabai setiap harinya.
Luar biasa sekali Li Yongzhi ini.
(TribunStyle.com/Archieva Prisyta)