Pergi ke London Rencananya Mau Melamar Kekasih, Namun Nahas Wanita Ini Pulang Tinggal Nama

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Rifan Aditya

TRIBUNSTYLE.COM - Tak terbayangkan sebelumnya rencana baik seseorang akan berakhir sangat buruk.

Seluruh harapan dan kesenangan yang telah dibuat hilang dan lenyap begitu saja.

Meskipun sedih dan disesali namun semuanya telah terjadi.

• So Sweet! Meskipun Berbeda, 7 Pasangan Ini Buktikan Bahwa Cinta Tak Mengenal Batasan Apapun!

Begitulah yang dirasakan oleh Andrei Burnaz yang berasal dari Rumania.

Sebagaimana TribunStyle melansir dari Mirror.co.uk (7/4/2017) Andrei Burnaz telah berencana untuk melamar pacarnya, Andreea Cristea selama berkunjung ke London, Inggris.

Keduanya Burnaz dan Cristea datang dari pelabuhan Laut Hitam Rumania Constanta.

Namun nahas, pasangan Rumania ini harus mengubur indah hidup bersama untuk selamanya.

Saat mereka mengunjungi Westminster Bridge pada tanggal 22 Maret lalu saat itu lah awal perpisahan mereka.

Pada hari itu terjadi serangan teror Westminster, London, Inggris.

Serangan ini dilakukan oleh Khalid Masood, seorang Muslim ekstrimis, yang menyerang pejalan kaki.

Saat itu, Andreea Cristea menjadi salah satu korbannya.

Wanita yang berusia 31 tahun itu jatuh ke Sungai Thames dari Westminster Bridge.

Setelah diselamatkan dari air, Cristea menjalani operasi untuk bekuan darah di otaknya.

Sementara Burnaz menderita patah kaki.

Andreea Cristea,telah dirawat di rumah sakit sejak serangan itu terjadi.

Dan kemarin (7/4/2017) Cristea akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan menjadi korban kelima Khalid Masood.

Dalam sebuah pernyataan tertulis bersama dengan keluarga Andreea, Burnaz dijelaskan Andreea sebagai "orang yang paling unik dalam kehidupan cintanya yang tak pernah bisa dibayangkan".

Pernyataan itu mengatakan: "Setelah berjuang untuk hidupnya selama lebih dari dua minggu, Andreea kita tercinta dan tak tergantikan - putri cantik, adik, pasangan, teman berdedikasi dan - dengan kejam dan brutal direnggut dari kehidupan kita dengan cara yang paling tidak berperasaan."

"Dia akan selalu dikenang sebagai sinar kami yang cahaya yang selamanya akan terus bersinar di dalam hati kita."

"Andreea sekarang tidak mampu untuk memiliki bagian dari uang yang diberikan untuk pemulihan, jadi kami ingin menyumbangkannya untuk amal. Dia tidak akan memiliki cara lain."

"Tidak ada kata-kata untuk mulai menggambarkan rasa sakit yang menghancurkan dan kekosongan yang tersisa di hati kita."

"Keluarga kami, bersama-sama dengan Andrei, yang sangat tersentuh dan berterima kasih atas upaya yang tak terbayangkan dan tidak pernah berakhir serta dedikasi yang diberikan kepada dia oleh tenaga medis semua dan setiap rumah sakit yang terlibat. Kebaikan dan empati mereka luar biasa."

"Kita tidak akan mampu hidup melalui minggu-minggu mencoba dan tragis menyakitkan tanpa dukungan dari Kepolisian Metropolitan, Pemerintah Inggris dan setiap departemen yang terlibat."

"Hati dan cinta kami pergi ke dua petugas Family Liaison kami, Detektif Sersan Tony De-Wilde dan Geraint Jones, yang berdiri di samping kami setiap langkah dari jalan. Kau buat kami tidak akan pernah bisa cukup berterima kasih."

Selain Andreea, ada empat orang lainnya tewas dalam serangan itu.

Mereka adalah Keith Palmer, seorang perwira bersenjata polisi; Aysha Frade, seorang ibu dari dua anak; Kurt Cochran, seorang turis Amerika; dan Leslie Rhodes, seorang pensiunan London selatan.

Ada 50 korban lainnya yang terluka setelah serangan yang membawa teror ke jantung Westminster itu.