Breaking News:

Pilkada Jakarta

Program Ahok Vs Anies, Najwa Shihab: Serupa Tapi Tak Mau Dibilang Sama, Siapa Mencontek?

Najwa Shihab menilai program kerja Anies Baswedan Vs Ahok banyak kemiripan. "Siapa sebenarnya mencontek?" tanyanya.

Instagram
Najwa Shihab, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

TRIBUNSTYLE.COM - Debat kandidat calon Gubernur Jakarta ala Mata Najwa di Metro TV menyedot perhatian besar dari pemirsa.

Apa rahasia meramu debat kandidat tersebut sehingga tampak elegan, hidup dan berhasil memancing totalitas Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk adu pintar, adu argumentasi dan adu kritik?

Rupanya, salah satu kuncinya adalah 'angle perbandingan.'

"Angle perbandingan program pun sengaja dimaksudkan agar kedua kandidat bisa saling menunjukkan perbedaan," tulis Najwa Shihab lewat tulisan kolomnya berjudul "Ahok vs Anies di Mata Najwa, Siapa yang "Menang?" di Kompas.com, Rabu 29 Maret 2016.

"Kami berangkat dari asumsi bahwa pemilih Jakarta sudah sedikit banyak mengetahui sejumlah program unggulan kandidat, toh kampanye sudah berlangsung selama 6 bulan," lanjut puteri ulama besar, Quraish Shihab tersebut.

(Baca juga: Anies Cocok Jadi Anak Buah atau Bosnya Ahok? Inilah 'Rahasia Besar' yang Disimpan Najwa Shihab)

Menurut Najwa Shihab, pihaknya sengaja mengambil 'angle perbandingan' karena semenjak awal kedua kandidat memang sudah panas dengan saling klaim sebagai pionir dan tudingan saling contek program.

"Sejak awal kampanye sengaja kami tonjolkan untuk menggambarkan sengitnya pertarungan," tuturnya.

Najwa lantas membeberkan sejumlah program kedua kandidat yang terbilang mirip-mirip dari sisi kemasan nama maupun isinya.

Contohnya adalah:

- Kartu Jakarta Pintar vs Kartu Jakarta Pintar Plus

- Kartu Jakarta Lansia vs Tunjangan Orang Tua

- Ok Otrip vs integrasi moda transportasi

"Serupa tapi tak mau dibilang sama, siapa yang lebih dulu dan siapa yang hanya bisa meniru?" tulis Najwa Shihab.

(Baca juga: Cemerlang Bawakan Debat Ahok Vs Anies, Ini Gelombang Pujian Sekaligus Kritik Untuk Najwa Shihab)

Meski demikian, Najwa sangat menghargai kehadiran keduanya dalam undangan debat kandidat.

Apalagi kalaulah mereka tidak hadir, tidak ada pula sanksi yang dijatuhkan Mata Najwa karena debat ala Mata Najwa bukanlah debat resmi yang diselengggarakan KPU.

Najwa Shihab, tuan rumah acara Mata Najwa di Metro TV dan debat kandidat Calon Gubernur Jakarta yang dinilai jauh lebih bagus ketimbang debat kandidat gubernur Jakarta versi KPU.
Najwa Shihab, tuan rumah acara Mata Najwa di Metro TV dan debat kandidat Calon Gubernur Jakarta yang dinilai jauh lebih bagus ketimbang debat kandidat gubernur Jakarta versi KPU. (Instagram)

Apresiasi tertinggi tentu harus diberikan kepada Pak Basuki dan Pak Anies. Tidak ada keharusan bagi mereka untuk hadir di Mata Najwa.

"Karena ini bukanlah debat resmi yang diselenggarakan KPU, institusi yang bisa memberikan sanksi kepada kandidat yang mangkir. Namun, keduanya tidak sekadar datang memenuhi undangan, tapi juga telah bersedia berpartisipasi dalam suatu "eksperimen" demokrasi," imbuhnya. (Agung Budi Santoso/ TribunStyle.com) 

Anies dan Ahok
Anies dan Ahok ()

Program Ahok dan Anies Dinilai Cukuo Realistis

Pengamat tata kota, Yayat Supriatna, menilai program dua calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan soal tata kota paling realistis.

Yayat menambahkan dua kandidat itu menguasai lapangan dan realistis.

"Ada dua kandidat menarik ide dan gagasan. Ide bukan sekadar janji, mimpi, tapi bisa direalisasikan," kata Yayat di Palmerah, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Yayat mencontohkan ide Anies soal transportasi murah di Jakarta. Ide itu dengan tarif Rp 5.000 untuk seluruh angkutan umum keliling Jakarta.

Sementara ide Ahok adalah penataan dengan membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

Ide tersebut sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta.

"Ini sebetulnya jangan buat usulan baru dan buat perosoan akan sulit," kata Yayat.

Menurut dia, saat ini yang perlu dilakukan adalah memperbaiki persoalan Jakarta.

Ibu Kota dinilai tak perlu rencana baru.

"Itu persoalan besar harus didorong supaya tak ada janji dan dusta," kata dia.  (Kahfi Dirga/ Kompas.com)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Anies BaswedanNajwa ShihabAhok
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved