Suka Kupas Kulit Sayuran Sebelum Memasak, Mending Stop Dari Sekarang Deh!
Kebiasaan ini akan memberikan dampak kurang baik terhadap sayur itu sendiri.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Guys, masih sering mengupas kulit sayur sebelum memasak?
Sebagian dari kita memilih mengupas kulit sayuran karena takut ada pestisida yang tertinggal pada kulit.
Namun sayangnya kebiasaan ini akan memberikan dampak kurang baik terhadap sayur itu sendiri.
Dampak apa itu?
Yap, Kamu akan kehilangan sebagian besar nutrisi yang ada di sayur tersebut.
Baca: Terungkap! Ternyata Jenis Sayuran dan Buah Ini yang Bisa Menaikkan Berat Badan
Hal ini dikatakan oleh ahli diet bersertifikasi Mary Jane Detroyer, yang berbasis di New York.
Ia mengatakan, manfaat sayuran juga ada di dalam kulitnya.
"Kulit sayuran memiliki banyak serat yang tidak larut, terlebih pada sayur dengan kulit berwarna," kata Detroyer kepada Daily Mail Online.
"Sebagian besar mayoritas nutrisi ada di kulit sayuran."
Contohnya mentimum, kulit yang hijau dan gelap mengandung antioksidan dan kaya vitamin K.
Sedangkan kulit kentang memiliki banyak nutrisi seperti besi, kalsium, kalium, magnesium, vitamin B6 dan vitamin C yang sering terbuang sia-sia.
"Pada saat membuat mashed potato banyak orang berfikir kalau harus mengupas kulit kentang. Padahal mereka bisa disertakaan saat merebus dan mencampurkannya saat membuat mashed potato" kata Detroyer.
Baca: Beda Rak Beda Jenis Makanan, Ini Cara Simpan Sayur dan Buah di Kulkas, Jangan Asal
Perempuan ini juga menambahkan kalau kulit sayuran mengandung kaua antioksidan yang dapt memerangi radikal bebas.
Radikal bebas dapat menyebabkan bahaya pada tubuh, seperti penyakit jantung.
Vitamin C dan E yang banyak ditemukan di kulit sayuran juga dapat menghindari efek keruasakan dari radikal bebas dengan menetralkannya.
Beberapa jenis sayuran yang baik untuk kamu konsumsi tanpa memgupas kulitnya seeprti kentang, wortel, apel, lobak, ubi jalar, timun dan terong.
Jika kamu takut dengan pestisida yang ada pada kulit sayur, maka kamu dapat mencucinya dengan bersih atau mungkin merendamnya terlibih dulu.
Terungkap! Ternyata Jenis Sayuran dan Buah Ini yang Bisa Menaikkan Berat Badan
Ingin makan sehat dan menjaga pinggang Anda tetap langsing? Cobalah lebih selektif memilih buah dan sayuran, demikian saran penelitian terbaru.
Tim ilmuwan Harvard mengevaluasi data lebih dari 133.000 wanita dan pria selama 24 tahun di Amerika Serikat.
Setelah disesuaikan untuk faktor gaya hidup lain seperti merokok dan aktivitas fisik, para peneliti menemukan bahwa penambahan asupan harian buah dan sayuran non-tepung dapat menurunkan risiko obesitas, bahkan membantu menurunkan berat badan.
Baca: Manfaat Kacang Polong - Siapa Sangka, Khasiat Makanan Ini Bisa Memperpanjang Usia Lho!
Sebaliknya, konsumsi sayuran dan buah bertepung seperti kentang, jagung dan kacang polong dapat menaikkan risiko penambahan berat badan, kata tim yang dipimpin oleh Monica Bertoia dari Harvard University School of Public Health dan Brigham and Women's Hospital, di Boston.
Temuan ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat. Namun, penelitian ini dapat dijadikan sebagai petunjuk tambahan untuk pencegahan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe-2, penyakit jantung, kanker dan berbagai gangguan kesehatan lainnya," kata para peneliti.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada 22 September dalam jurnal PLoS Medicine.
Para ahli gizi tidak terkejut dengan temuan ini.
Erin Keane adalah hli diet dan nutrisi klinis di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City. Dia mengatakan bahwa perbedaan antara sayuran yang mengandung tepung dan non-tepung, ada pada "beban glikemiknya".
"Makanan dengan glikemik rendah diperkirakan menghasilkan lonjakan glukosa darah yang lebih sedikit, dapat menurunkan rasa lapar dan berpotensi mengurangi asupan kalori total dalam sehari," jelas Keane.
Sayuran yang diklasifikasikan sebagai glikemik rendah termasuk brokoli, kembang kol, kubis, kale, lobak, bayam, selada romaine, kedelai dan cabai, kata Keane.
Sayuran berglikemik tinggi adalah sayuran sarat pati atau tepung termasuk kentang dan jagung.
Sedangkan buah seperti beri, termasuk berglikemik rendah. Lain halnya dengan pisang yang mengandung nilai glikemik lebih tinggi.
Sehingga, untuk menurunkan berat badan, asupan beri lebih dianjurkan daripada pisang, sementara pisang lebih berfungsi bagi mereka yang ingin memertahankan tingkat energinya.
(Kompas.com/Bestari Kumala Dewi)