Reisa Broto Asmoro Unggah Foto Pegang Dada, Netizen Langsung Komentar Aku Sakit Dok!

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Diah Ana Pratiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Reisa Broto Asmoro termasuk satu dokter yang dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini terjadi karena wanita berusia 31 tahun tersebut menjadi presenter di acara Dr. OZ Indonesia.

Sebelumnya, Reisa juga sempat mengikuti ajang kecantikan Puteri Indonesia tahun 2010.

Dalam ajang tersebut, Reisa meraih posisi juara kedua dan mendapat gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2010.

Baca: Reisa Broto Asmoro Pilih Sekolah Anak dengan Metode Montessori, Berikut 7 Faktanya!

Maka, tak diragukan lagi kecantikan yang dimiliki oleh ibu dari Ramania ini.

Pada tanggal 03/03/2017, Reisa mengunggah sebuah foto di akun Instagram miliknya.

Dalam foto tersebut Reisa tampak memakai baju berwarna abu-abu muda dengan lengan sepanjang siku.

Kedua tangannya terlihat menyilang di depan dada dokter cantik ini.

Dengan rambut terurai ke depan, Reisa tak memandang ke arah kamera.

Pandangan wanita kelahiran 28 Desember 1985  lurus ke arah samping.

Entah untuk acara apa foto ini diabadikan, dilihat dari background putih dan tiang, kemungkinan Reisa sedang berada di sebuah studio foto.

Melihat postingan tanpa caption ini, pengguna Instagram pun memuji kecantikan dokter satu anak ini.

"Dokter @reisabrotoasmoro hari ini semakin cantik aja," komentar @wahyukartiko97.

"Ya Allah... Cantikknyaaa bu dokterrrrr... Adem lihatnya.. Elegant.. Simpel.. Low profile... Sehat selalu ya bu dokter.. (emoji) @reisabrotoasmoro," tanggapan @jaya_trisan.

Netizen juga menulis komentar lucu pada postingan Reisa ini.

Ada yang minta dicarikan jodoh hingga penasaran apa yang sedang dilihat sang dokter

"Mbak @reisabrotoasmoro ...cariin jodoh donk buat saya," pinta @niiaway.

Akun @babysoetantri, "Lg melihat apa sih dok...?"

Tanggapan @fiqih.2112, "Sayangnya udah ada yang punya,"

Bahkan ada netizen yang menuliskan kalau sedang sakit, mungkin karena melihat foto tersebut ya.

Komentar @yulianto_agung13. "Aku sakit dokk....!!! :D"

Reisa Broto Asmoro Pilih Sekolah Anak dengan Metode Montessori, Berikut 7 Faktanya!

TRIBUNSTYLE.COM - Selasa siang (11/10/2016), Reisa Broto Asmoro memposting foto putrinya, Ramania Putri Broto Asmoro, setelah pulang sekolah dalam akun @reisabrotoasmoro.

Bersama dengan boneka warna putih, baby Ania nampak asik bermain puzzle huruf dan angka di atas karpet hijau.

Dokter sekaligus presenter Dr Oz Indonesia ini menjelaskan kalau sekolah yang baby Ania tempati adalah sekolah bermetode Montessaori.

Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori.

Dr. Maria Montessori merupakan seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20.

Metode pembelajaran ini mungkin cukup asing bagi kita yang berada di Indoensia, karena metode ini memang biasa digunakan pada sekolah-sekolah swasta.

Ingin mengenal lebih jauh tentang metode ini?

Berikut 7 fakta tentang metode Montessori:

1. Metode ini menekankan pada kemandirian, kebebasan dengan batasan tertentu, dan menghargai perkembangan anak sebagai individu yang unik.

2. Mencampurkan anak usia 2 ½ tahun sampai 6 tahun dalam satu kelas, agar anak yang lebih muda dapat belajar kepada yang lebih tua, dan anak yang lebih tua lebih menguasai materi yang sudah dipahami.

3. Guru tidak memberi instruksi, melainkan akan menjelaskan sesuatu ketika ditanya anak.

4. Guru, anak dan lingkungan diatur sedemikian rupa untuk menciptakan segitiga pembelajaran yang baik.

5. Metode mengajar yang non tutorial akan memudahkan anak untuk menyerap informasi.

6. Seluruh fasilitas, seperti kamar kecil, wastaffel, kitchen zinc, tombol lampu (saklar), dan rak untuk menyimpan bahan pelajaran, dibuat sesuai ukuran anak-anak untuk memudahkannya membangun kemandirian.

7. Memperhatikan adanya saat-saat yang sensitif, ketika anak-anak memiliki kesempatan lebih baik dalam mempelajari sesuatu dibanding masa-masa lainnya.

Misalkan di awal masa anak-anak, mereka mempelajari segala sesuatunya melalui aktifitas gerak dan penginderaan.

Beranjak besar, di tingkatan dasar, anak-anak mulai mengatur pikirannya dari hal-hal yang nyata ke arah yang abstrak.

Namun sayangnya metode ini tidak digunakan di sekolah umum, sehingga anak-anak yang akan melanjutkan ke sekolah umum butuh usaha keras untuk beradaptasi.

(TribunStyle.com/Triroessita Intan Pertiwi)