Akhirnya Terungkap, yang Selalu Ada di Saku Raja Salman Bukanlah Pulpen, Melainkan Benda Ini

TRIBUNSTYLE.COM - Kunjungan Raja Salman ke Indonesia sejak 1 Maret hingga 9 Maret 2017, tampaknya selalu menarik untuk diperbincangkan, dari penampilan, kehidupan, hingga pangeran-pangeran arab yang membuat penasaran.

Ada yang menarik kalau diperhatikan dari sosok Raja Salman ini, yakni sebuah benda yang terselip di kemeja putih Raja Salman.

Benda apakah itu?

Bolpoinkah?

Ternyata bukan, benda itu adalah Siwak.

Baca: Ulala, Mau Lihat Raja Salman Berjoget? Videonya Sempat Bikin Heboh Lho!

Siwak adalah dahan atau akar dari pohon Salvadora persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut.

Siwak bisa terbuat dari dahan atau akar pohon apa saja.

Dahan pohon tersebut boleh digunakan asalkan lembut, sehingga batang atau akar kayu yang keras tidak boleh digunakan untuk bersiwak karena bisa merusak gusi dan email gigi.

Selain itu dahan harus bersifat basah agar seratnya tersebut tidak berjatuhan ketika digunakan untuk bersiwak sehingga bisa mengotori mulut.

Akar atau batang yang tidak ada seratnya tidak bisa digunakan untuk bersiwak.

Tulisan ilmuwan yang bernama Rudat, Direktur Institut Perkumanan Universitas Rostock menuliskan perihal bersiwak ini.

"Penelitian ilmiah modern mengukuhkan, siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari berbagai penyakit," ungkapnya.

Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki manfaat mencegah kanker.

Di masyarakat Arab, masih menggunakan siwak untuk menggosoki gigi.

Tak heran jika Raja Salman menggunakan benda itu untuk membersihkan gigi dan mulut.

Tak hanya saat di Indonesia, Raja salman selalu membawa Siwak ke mana pun, bahkan saat ke berbagai negara.

Siwak juga beredar di Indonesia.

Harga siwak di Indonesia sebesar 10 ribu rupiah. 

Pakaian Raja Salman

Dalam segala aktivitasnya, Raja Salman sering mengenakan twhab atau dalam jubah bewarna putih dipadukan dengan bisht, sejenis pakaian berbahan transparan yang dikenakan di luar berbentuk seperti jubah.

Jubah tersebut biasanya terbuat dari wol yang umumnya berwarna putih, krem, coklat, abu-abu, dan hitam.

Bisht ini awalnya menggunakan tiga jenis bordir yaitu emas, perak, dan sutra.

Benang yang digunakan disebut zari memadukan warna emas dan perak.

Bisht yang paling populer di sana adalah bisht berwarna hitam dengan jahitan emas, krem, dan putih.

Harga jual jubah ini pun juga bervariasi, mulai dari 100 real atau sekitar Rp350 ribu, sampai dengan 20 ribu real atau sekitar Rp 70 juta, tergantung pada jenis kain, jahitan, warna, dan gaya dari bisht tersebut.

Pakain seoerti itu baisanya digunakan oleh raja, ulama, politisi, dan pejabat. (TribunWow.com/Woro Seto)