Niatnya Melerai Perkelahian, Hal Mengerikan Justru Terjadi Usai Tongkat Biliar Mengarah ke Matanya!
Clare Boadle harus merelakan kepergian kekasihnya, Ludi Vink yang tewas mengenaskan.
Penulis: Cecylia Rura Patulak
Editor: Cecylia Rura Patulak
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Cecylia Rura Patulak
TRIBUNSTYLE.COM - Tak ada yang dapat menyangka apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Clare Boadle harus merelakan kepergian kekasihnya, Ludi Vink yang tewas mengenaskan.
Kekasih dari wanita yang berasal dari Melbourne tersebut tutup usia karena gegar otak.
Baca: Mengenaskan! Anak-anak di TPA Singapura Ini Dibiarkan Tidur di Lantai Sampai Diberi Makanan Busuk
Penyebabnya pun tak disangka-sangka terjadi begitu saja.
Dilansir dari laman Daily Mail, Ludi sedang bersama ibunya di Mitzy's Biker Bar di Randhart, tak jauh dari Johannesburg, Afrika Selatan pada Selasa (21/2/2017) waktu setempat.
Ludi mencoba melerai sebuah perkelahian di tempat itu.
Sayangnya, Ludi justru terkena imbas amarah pria yang memegang tongkat biliar.
Pria yang diduga sedang dalam keadaan marah tersebut menusukkan tongkat biliar ke mata Ludi hingga menembus kepala bagian belakang.
Beruntung aksi ini direkam oleh kamera CCTV setempat.

Usai tertusuk, Ludi pun tampak ambruk ke lantai dan tak sadarkan diri.
Sementara pelaku tampak menghilang dari lokasi kejadian.
Tampak melalui CCTV, tersangka dengan santai berbalik dan berjalan pergi.
Sementara orang lain yang menyaksikan kejadian tersebut bergegas menuju Ludi.

Ludi kemudian terbaring lemah di rumah sakit selama 2 hari.
Hidupnya tersebut bahkan dibantu melalui organ tubuh hati yang didonasikan oleh seorang pasien di Cape Town, ungkap Clare.

Sebagai kekasih, Clare tentu merasa sangat terpukul.
Melalui laman Facebook pribadinya, Clare mengunggah sebuah status pada Kamis (23/2/2017):

(Hari ini aku mengucapkan selamat tinggal pada kekasihku, sahabat dan belahan jiwaku.
Aku sangat bahagia pernah merasakan sentuhan dan ciumanmu yang terakhir kali.
Ludi dinyatakan mengalami gegar otak usai diserang secara brutal.
Ia tetap hidup lewat donasi organ hati yang diterimanya.
Pasien yang memberikan organ hati pada Ludi adalah pasien yang dirawat di Cape Town
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan tanpa dirimu
Aku mencintaimu dan aku adalah milikmu, selamanya)
Jenazah Ludi kabarnya akan dikuburkan pada Selasa (28/2/2017) mendatang di Johannesburg.
Danlee, ibu dari Ludi yang menyaksikan kejadian brutal tersebut juga turut mengungkapkan kesedihannya.
"Hatiku tersayat, jiwaku terasa sakit. Sayangku, begitu luar biasa, anak yang sangat baik," ungkapnya.
Diketahui Ludi berprofesi sebagai seniman yang bermukim di Jeffrey's City, Afrika Selatan.
Namun, berdasarkan profil Facebook-nya, Ludi sendiri merupakan penduduk asli Johannesburg.
Ludi menjalin kasih dengan Clare yang berprofesi sebagai penasihat keuangan asal Perth.


Keduanya sempat menghabiskan waktu bersama di hari Natal tahun lalu di Bali kemudian singgah di Melbourne dan Sydney di akhir tahun.
Dikabarkan lewan laman Eyewitness News, seorang pria bernama Danie Olivier disinyalir sebagai tersangka yang melakukan aksi brutal terhadap Ludi.
Danie dikenal sebagai debt collector di wilayah Alberton.
Dirinya menyerahkan diri pada pihak kepolisian dan menghadiri sidang di pengadilan di Palm Ridge pada Jumat (24/2/2017).
Inilah cuplikan kejadian yang tertangkap kamera CCTV setempat: