Breaking News:

Pilkada Jakarta

#DebatFinalPilkadaJKT Jadi Tagar Teratas di Trending Topic Twitter Dunia, Ini Dia Pendorongnya

Sejumlah kata dan tanda pagar (tagar - hashtag) debat final Pilkada Jakarta masuk ke daftar Trending Topic Twitter Dunia.

BBC
3 kandidat Gubernur Jakarta: Agus SBY, Ahok dan Anies Baswedan. 

TRIBUNSTYLE.COM -  Debat final Pilkada DKI Jakarta 2017 yang berlangsung pada Jumat (10/2/2017) malam mengundang banyak komentar dari netizen di Tanah Air, khususnya Jakarta, untuk berkomentar.

Bahkan, sejumlah kata dan tanda pagar (tagar - hashtag) masuk ke daftar Trending Topic Twitter Dunia.

Pantauan KompasTekno, Jumat Malam, pukul 21.50 WIB, tagar #DebatFinalPilkadaJKT menduduki posisi puncak Trending Topic Twitter Dunia.

Tagar tersebut menjadi yang teratas berkat 50.600 tweet yang turut mengimbuhi hashtag tersebut.

Hashtag yang satu ini langsung merangsek naik ke posisi puncak, beberapa saat setelah debat dimulai.

#DebatFinalPilkadaJKT bertahan hingga berita ini diturunkan.

"#DebatFinalPilkadaJKT When debate show become much more interesting than football match," tulis akun @HarveyGunawan 87.

"No tolerance for bullying in the school! Agree! #DebatFinalPilkadaJKT," tulis akun @pimaaditya, menanggapi ucapan salah satu paslon dalam debat tersebut.

Tak hanya tagar tersebut, beberapa kata juga masuk ke daftar Trending Topic Dunia.

Beberapa di antaranya adalah OK OCE, Sylvi, Paslon 3, dan Djarot.

Sementara itu, Trending Topic di Indonesia dipenuhi dengan kata-kata maupun hashtag terkait Pilkada DKI Jakarta.

Beberapa di antaranya, "Mas Agus" yang menduduki posisi puncak, Silvy, dan Sandiaga Uno.

Debat terakhir ini dihadiri oleh tiga paslon gubernur dan wakil gubernur, mulai dari paslon 1 Agus-Sylviana, paslon 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan paslon 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pilkada DKI Jakarta sendiri bakal berlangsung pada hari Rabu, 15 Februari 2017.  (Deliusno/ Kompas.com)

Survei Litbang "Kompas": Kemantapan Pemilih Agus 62%, Ahok 85%, Anies 77%

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017). (Kompas.com/ Kristianto Purnomo)
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengikuti debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1/2017). (Kompas.com/ Kristianto Purnomo) ()

Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan adanya pemilih-pemilih yang sudah kuat dan mantap pilihannya (strong voters) dan pemilih yang masih berpeluang berubah pilihan atau dalam kondisi mengambang (swing voters).

Setiap pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta memiliki pemilih-pemilih dengan dua kategori tersebut.

Pemilih pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan satu DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang sudah mantap dengan pilihannya sebesar 62 persen.

Kemudian, cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memiliki strong voters sebesar 85 persen, dan pasangan nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki strong voters sebesar 77 persen.

Dengan demikian, angka swing voters yang masih dimiliki masing-masing pasangan calon yakni Agus-Sylvi (38 persen), Ahok-Djarot (15 persen), dan Anies-Sandi (23 persen). Swing voters ini berpotensi menjadi perebutan setiap pasangan calon.

Pemilih mengambang dari pemilih pasangan Agus-Sylvi lebih banyak dari kelas menengah atas dan sebagian besar mengaku sebagai pemilih PDI-P dan Demokrat. Hal yang sama juga terjadi pada pemilih mengambang pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Pada Ahok-Djarot, pemilih mengambang juga lebih banyak dari kelas atas, berpendidikan atas, dan lebih banyak berlatar belakang pemilih PDI-P.

Kelompok pemilih mengambang pada pasangan Anies-Sandi juga berasal dari kelompok menengah atas meskipun kelompok pemilih menengah-bawahnya relatif lebih banyak dibandingkan dengan dua pasangan lain.

Latar belakang pendidikan dari pendidikan tinggi dan lebih banyak berlatar belakang pemilih Partai Gerindra, salah satu partai pengusung utama pasangan ini. Pemilih mengambang ini menjadi salah satu kategori pemilih yang akan diperebutkan ketiga pasangan calon dalam lima hari tersisa menjelang pencoblosan 15 Februari 2017.

Dari kelompok pemilih mengambang setiap calon, pertarungan sengit berpotensi terjadi antara pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.

Kedua pasangan ini punya tingkat kerentanan perubahan pilihan lebih tinggi dibandingkan dengan pemilih dari Ahok-Djarot. Tentu dengan karakter pemilih yang berpendidikan tinggi dan kelas sosial atas akan lebih memperhatikan isu-isu yang berkembang di sekitar perhelatan pilkada.

Debat publik terakhir Pilkada DKI Jakarta pada malam ini akan menjadi media pertarungan setiap calon untuk merebut simpati kelompok pemilih mengambang ini.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 28 Januari-4 Februari 2017 secara tatap muka terhadap 804 responden minimal berusia 17 tahun yang tersebar di enam kota/kabupaten di Jakarta. (Baca: Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Agus Menurun, Ahok dan Anies Meningkat)

Responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis dari daftar pemilih tetap (DPT) DKI Jakarta. Survei menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error (nirpencuplikan penelitian) lebih kurang 3,46 persen. Meskipun demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi. (Litbang Kompas/ Nursita Sari/ Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
TwitterDKI JakartaAhokSylviana Murni
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved