Kejam! Kucing Sphynx Disuntik Zat Ini, Diberi 4 Tato oleh Seniman Rusia, Arti Desainnya Bikin Heran!
Aktivis hewan, Yelizaveta Skorynina, mengecam tindakan Aleksandr. Dia mengatakan bahwa kulit kucing Sphynx sangat sensitif.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Lilis Maryati
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Kucing Sphynx selalu menarik perhatian bagi banyak orang.
Bulunya yang tipis dan sedikit membuatnya terlihat lucu.
Tidak jarang orang-orang harus merogoh kocek puluhan hingga ratusan juta rupiah untuk memilikinya.
Berbagai tindakan spesial dilakukan para pemilik untuk membuat mereka sehat dan tetap cantik.
Namun sayangnya hal tersebut belum tepat dilakukan oleh Aleksandr.
Seorang seniman tubuh asal Rusia ini membuat sebagian orang geram atas aksinya.
Aleksandr menggambar 4 tato pada Demon, kucing Sphynx miliknya.
Ia melakukan praktek tersebut setelah menyuntikkan pereda rasa sakit.
Penggila tato ini melakukan prakteknya sendiri di Yekaterinburg, Rusia.
Saat ini kucing Sphynx tersebut memiliki beberapa gambar bertema gangster di punggung dan sisi sisinya.
Tato tersebut menampilkan menara penjara, perempuan cantik, kartu juga rokok.
Tema tersebut merupakan representasi para kriminal di Rusia.
Konsep ini sering digunakan untuk menunjukkan senioritas dari anggota geng kriminal.
Selain itu juga menggambarkan berapa lama mereka telah melayani di penjara dan keseriusan kejahatan yang mereka lakukan.
Aleksandr mengatakan bahwa ia telah memberi Demon anestesi sebelum menuangkan idenya.
Ia berharap dengan demikian jarum tinta tidak memberikannya rasa yang terlalu sakit.
Aleksandr mengatakan: "Tentu saja saya merasa kasihan melakukannya.
Dia memiliki kulit yang berbeda, sehingga tato diterapkan secara berbeda." dikutip dailymail.co.uk.
Pria ini berharap bahwa tindakannya tidak berdampak buruk bagi Demon.
Demon pernah mendapati tubuhnya di tato sebelumnya.
Pada umumnya Demon merasa baik dan memulih dari anestesi dengan cepat.
Namun demikian, aksi seniman tato ini menuai protes dari masyarakat.
Aktivis hewan, Yelizaveta Skorynina, mengecam tindakan Aleksandr.
Dia mengatakan bahwa kulit kucing Sphynx sangat sensitif.
Selain itu memberikan hewan peliharaan obat bius juga mengandung risiko tersendiri.
Skorynina menambahkan: 'Obat mematikan pergerakan kucing, tapi otak masih bekerja.
Jika dilakukan terlalu sering, itu bisa mempengaruhi jantungnya. "