Breaking News:

Seorang Seniman Tato Kena Marah Aktivis Hewan Karena Melakukan Hal Ini ke Seekor Kucing

Seorang seniman tato marah aktifis hewan setelah ia membius kucing tanpa bulu Sphynx dan menutupi tubuhny dengan tato.

Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Desi Kris
CEN
Aleksandr menato kucingnya 

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Dimas Setiawan Hutomo

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang seniman tato membuat marah aktivis hewan setelah ia membius kucing tanpa bulu Sphynx dan menutupi tubuhny dengan tato.

Pria yang bernama Aleksandr, menato hewan yang diberi nama Demon, di kota Yekaterinburg di Rusia tengah.

Aleksandr, yang memiliki sepuluh tato, telah memberi kucingnya tersebut empat tato di bagian samping dan dadanya.

Baca: 10 Tato Berwarna Pastel Ini Bakal Populer di Tahun 2017, Indah Banget Hiasannya!

Ia mengatakan bahwa ia harus memberikan Demon obat bius sehingga ia bisa menahan rasa sakit dari jarum tato dan mengakui bahwa ia mungkin tidak melakukan hal yang benar.

Istri Aleksandr dan kucingnya/CEN
Istri Aleksandr dan kucingnya/CEN

Aleksandr mengatakan: "Tentu saja aku merasa kasihan melakukannya. Ia tentu saja tidak ingin melakukan sendiri.

Ia memiliki kulit yang berbeda, jadi tato juga diberikan dengan cara yang berbeda.

"Aku harap ini tidak terlalu buruk untuknya, ini bukanlah tato pertamanya.

"Biasanya ia merasa baik-baik saja dari anestetik."

Tato yang dipilih Aleksandr untuk Demon biasanya adalah tato yang digunakan para kriminal di Rusia.

Demon dibalut tato/CEN
Demon dibalut tato/CEN

Mereka biasanya menggunakan denotasi senioritas diantara anggota kriminal, dan berapa lama mereka telah berada di penjara serta keseriusan kejahatan mereka.

Aktifis hewan Yelizaveta Skorynina mengutuk aksi Aleksandr dengan menempatkan Demon dalam posisi yang kesakitan tanpa tahu salahnya apa.

Ia mengatakan bahwa kulit kucing Sphynx sangatlah sensitif dan memberikan kucing tersebut anestetik itu juga merupakan resiko yang sebenarnya tidak perlu.

Satu tatonya/CEN
Satu tatonya/CEN

Skorynina menambahkan: "Obat tersebut membuat pergerakan kucing tersebut berhenti, namun otaknya tetap bekerja. Jika ia melakukannya cukup sering, ini akan mempengaruhi jantungnya."(*)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
AleksandrTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved