Seorang Anak Manis Tiba-tiba Jatuh di Kelas Lalu Meninggal, Ibunya Menangis, Ini Penyebabnya!
Tidak ada yang pernah tahu dimana dan seperti apa akhir hidup seseorang.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Cecylia Rura Patulak
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Tidak ada yang pernah tahu dimana dan seperti apa akhir hidup seseorang.
Kematian itu selalu menjadi misteri yang tidak pernah bisa kita prediksi.
Bahkan lewat bantuan medis sekalipun, jika sudah saatnya, nyawa kita bisa melayang begitu saja.
Baca: Waduh! Niat Bersin Sambil Bercermin, Lihat Tingkah Polos Gadis Kecil Ini, Ampun Dah!
Seperti yang terjadi pada gadis kecil ini.
Melansir dari Metro.co.uk (19/1/2017) Zara Witherall yang berusia 8 tahun tiba-tiba jatuh sakit di ruang kelas.
Ibunya, Rachel, 39 tahun, bercerita bahwa, "Dia pergi ke sekolah sangat senang pada hari Rabu, dan kemudian saya mendapat telepon yang mengatakan ia telah jatuh di sekolah ketika aku sedang bekerja."
Ketika Rachel tiba di sekolah, orang-orang sedang mencoba menyadarkan Zara.
"Dia sedang disadarkan ketika saya tiba dan mereka berusaha sebisanya sebelum ambulans tiba." kata Rachel.
"Ambulan membawa Zara ke Royal London Hospital kemudian mereka bergegas membawanya ke Great Ormond Street.
Tapi semua tindakan itu terlambat, Zara kemudian meninggal.
"Dia meninggal karena aneurisma otak," kata Rachel.
"Zara terlahir dengan penyakit itu, itu seperti bom waktu. Tidak ada alasan untuk itu, itu mengerikan, aku patah hati." ungkap Rachel.
Setelah kematian Zara, masyarakat memutuskan untuk membantu keluarga dalam membiayai pemakaman dan mengumpulkan uang untuk ambulans.
Halaman JustGiving melampaui target dari hanya 5.000 poundsterling, dan kini telah mencapai hampir 7.300 poundsterling atau setara Rp 120 juta.
Rachel, dari Bovingdon, Hertfordshire, menambahkan: "Dukungan dari masyarakat begitu besar, saya tidak percaya itu."
"Teman saya Kayleigh mulai mengumpulkan dana untuk membantu saya menutupi biaya pemakaman dan itu sudah luar biasa, saya sendiri merasa tidak bisa menerima cukup banyak bantuan dari orang." kata Rachel.