Pembunuhan Sadis di Pulomas
Dodi Triono dan Keluarga Tak Akan Jadi Korban Pembunuhan Sadis Andai 5 Menit Saja Lakukan Ini
Dodi Triono dan keluarga besarnya tidak akan jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas, andai 5 menit saja melakukan ini saat pembunuhan terjadi.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Peristiwa tragis yang menimpa keluarga Dodi Triono masih menyisakan kesedihan netizen.
Netizen mengambil hikmah dari peristiwa yang memilukan ini, Jumat (6/1/2017).
Melalui kolom komentar pada berita berjudul: Analisis CCTV: 2 Momen Krusial Dalam Tragedi Pulomas yang Menewaskan 6 Orang, bermunculan simpati dan analisis netizen terkait peristiwa ini.
Antara lain ada yang berandai-andai, misalnya almarhum Dodi Triono terlambat 5-10 menit saja pulang ke rumah, entah karena mampir beli bensin di SPBU atau sekadar beli kelapa muda di kaki lima, tentu nyawa dia dan keluarga besarnya akan selamat.
Hanya harta bendanya saja yang dijarah, tapi nyawa tidak melayang.
Ini karena saat Dodi datang ke rumah, para perampok sadis sudah hendak tinggalkan rumah di Pulomas beserta barang-barang jarahannya.
Tapi karena Dodi tiba di rumah pas kawanan rampok juga hendak hengkang, maka tak terhindarkan, Dodi ikut disekap dan dijebloskan ke kamar mandi sempit bersama 10 orang anak dan sopirnya sampai akhirnya kehabisan nafas (kekurangan oksigen), menewaskan 6 dari 11 orang di dalamnya.

Tersangka perampokan sadis di Pulomas Ridwan Sitorus alias Ius Pane ditunjukkan oleh pihak kepolisian saat tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/1/2017). Ius Pane yang merupakan buron tersangka perampokan sadis di Pulomas ditangkap saat turun dari bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Medan saat akan melarikan diri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Berikut komentar-komentar mereka.
Erlin Shannon: Itulah ajal...bgaimana pun kita ga bs menolak,andai sj di perjalanan pak Dody entah itu mengisi bensin di SPBU,entah mampir ke warung,entah singgah sejenak mgkn ke tmpat temannya,ttap yg namanya ajal ga bs di elak bisa saja pak Dody meninggal dgn cara yg lain di waktu yg sama krn sdh ketetapan Allah. Tapi kita tak tahu itu sdh menjadi rahasia Allah. Cuma cara perampok dan pembunuh itu sungguh biadab,pengin enak tp ga mau kerja keras... rasa nya pengin nonjok sampai babak belur tuh perampok.
Putri Elfira: Iya ya erlin... seandainya pak dodi sedikit aja terlambat dtg krmh pasti pak dodi msh selamat dan bs juga menyelamatkan korban yg di sekap di kmr mandi.. dan tdk akan ada korban jiwa... namun allah berkehendak lain. Dah jalan nya jg sprti ini.
Rustini Muijiono: Saat itu perampok udh hampir pergi, pak dody pulang,andai aja pak dody pulang nya mundur 10 menit semua bisa selamat,tapi itulah takdir moga mereka semua di trima di sisi Allah SWT dan di trima amal ibadah nya juga di ampuni semua dosa2nya Aamiiin...
(Baca juga: Tindakan Sadis Ius Pane Menyeret, Menjambak, Memukul Diona yang Terekam Jelas Kamera CCTV )
Anggia M Chaniago: Sedetikpun kita gk bisa menunda kematian,kalau Allah sudah berkehendak, Kun Fayakun...kita hanya bisa berandai andai..seandainya pak Dodi telat 5menit,seandainya pintu pagar terkunci,seandainya pak Dodi melawan wkt turun dari mobil dn minta tolong,walaupn ditembaknya pasti org pada dengar suara tembakan itu,paling pak dodi aja yg kena,anak2ny pasti selamat.

Korban Selamat Zanette Kalila (13) menangis saat melihat jenazah korban pembunuhan di Pulomas saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Tiga dari keenam korban pembunuhan di Pulomas dimakamkan di TPU Tanah Kusir yaitu Dodi Triyono, dan anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Fitri Yunita Shekumbang: Deg-degan nntonnya..., g kbyang saat rmpoknya dh prg....bagiamna keadaan d dlm kmr mndi hngga belasan jam dlm kadaan yg gelap smpe pagi...., ya Allaaah...., kshnnya...., luar biasa jg yg brthn hdp.
Zayni Zean: Andai sja p dodi gk muncul..tdk akan ada yg meninggal..tetap aja. ajal sdh menjemput. tk bisa di rubah.tidak meninggal waktu itu..bisa sja bsk atau lusa.manusia hanya menunggu giliran.
(Baca juga: Begini Trik Jitu Polisi Menyamar Sebelum Menyergap Ius Pane, Komplotan Perampok Sadis Pulomas )
Dina Riskiana: Andai pak dodi tidak dtg pada wktu itu mungkin mereka selamat tp takdir dan ajal sudah tiba tak ada yg bsa menolak.
Linna Mamanya Abby Naina: Smua yg liat psti greget yaa... Tp itulah takdir siapa yg bs mnolak bahkan menunda saja kita tdk ada kuasa sm sekali.
Diana Kasih: Mungkin azal sdh mnanti nya...mdh"n bliau d trima d. Sisi alloh swt..aamiin...
Polda publikasi isi CCTV
Polda Metro Jaya mempublikasikan keseluruhan isi CCTV di rumah korban Dodi Triono (59), Kamis (5/1/2017), yang berkaitan dengan aksi perampokan disertai pembunuhan di Pulomas Jakarta Timur.
Di luar takdir yang sudah digariskan Tuhan, ada dua momen krusial pada peristiwa yang menewaskan 6 orang dari 11 korban yang disekap di kamar mandi.
(Baca juga: Cerita Anet yang Ketakutan Masuk Rumah Lokasi Perampokan Sadis di Pulomas, Terpaksa Ditemani Polisi )
PERTAMA, ketika para pelaku sudah melakukan aksinya mencuri sejumlah harta benda, dan hendak pergi dari rumah tersebut, tiba-tiba muncul Dodi Triono sang pemilik rumah.
Pada waktu itu para pelaku sudah berada di sekitar pagar rumah untuk pergi. Akhirnya mereka kembali menodong pistol kepada Dodi, lalu menggiringnya ke kamar mandi setelah merampas dompet dan benda lainnya.
Seandainya Dodi datang terlambat atau setelah para pelaku pergi kemungkikan selamat dan bisa menolong para korban yang disekap di kamar mandi.
KEDUA, saat 11 korban disekap di kamar mandi, yakni terakhir Dodi, Ramlan sang kapten perampokan, mematikan lampu kamar mandi. Artinya secara otomatis mematikan kipas exhaust sehingga membuat korban kekurangan oksigen, 6 di antaranya tidak dapat bertahan dan meninggal dunia.
(Baca juga: Cerita Menarik Perempuan Duduk di Sebelah Perampok Sadis Ius Pane Saat Kabur Naik Bus Ke Medan )
Pada kesempatan paparan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan bertanya kepada tersangka Yus Pane.
"Itu siapa yang mematikan lampu?" kata Kapolda. "Ramlan," jawab Yus Pane. "Kenapa dimatikan. Kalau dimatikan kan kipas exhaust ikut mati," ujar Iriawan.
Data dan Kronologi Peristiwa:
Pelaku: Ramlan Butar-Butar, Ridwan Sitorus alias Yus Pane, Erwin Situmorang, dan Alfin Sinaga
Korban tewas: Dodi Triono (59) dan dua putrinya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). Kemudian teman Gemma, Amel, serta dua sopir pribadinya bernama Yanto dan Tarso.
Korban selamat: Dua anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria (13) dan Fitriani (23). Serta tiga asisten rumah tangga bernama Emi (41), Santi (22), dan Windy (23).

Windy Astuti (23) pembantu rumah tangga yang selamat dari perampokan di rumah majikannya, saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016).
Kronologi:
1. Yus Pane masuk ke pekarangan rumah, memanggil korban sopir Yanto, dan menyuruh membuka pintu garasi
2. Ramlan (Si Pincang) masuk ke rumah
3. Erwin Situmorang menyusul Ramlan, sementara Alfin Sinaga menunggu di mobil sambil mengawasi
4. Ramlan dan Erwin mengajak korban Yanto ke dalam rumah sambil mengancam dengan golok dan pistol
5. Para korban yang ada di dalam rumah dikumpulkan kemudian disekap di kamar mandi
6. Yus Pane mengajak Santi ke lantai dua menuju kamar, dan menemukan Zanette lalu membawanya ke kamar mandi tadi
7. Yus Pane kembali ke lantai 2 mengecek kamar-kamar dan menemukan Diona dan sempat dipukul beberapa kali dengan pistol
8. Yus Pane kembali mengajak Gemma menuju kamar Dodi serta kamar lain di lantai dua, setelah itu membawa Gemma ke kamar mandi
9. Tarso, sopir korban datang ke rumah. Tak lama ditodong Ramlan dan Yus Pane lalu memasukkannya ke kamar mandi
10. Setelah mengambil beberapa harta benda, mereka ke luar rumah, namun Dodi datang mengendarai mobil
11. Pelaku menodongkan pistol, mengambil dompetnya dan memasukkan Dodi ke kamar mandi
12. Sebelum pergi, Ramlan Si Pincang mematikan lampu kamar mandi yang otomatis mematikan kipas exhaust sehingga membuat korban kekurangan oksigen, dan 6 di antaranya meninggal dunia
Simak cuplikan CCTVnya dalam tayangan video di atas. (*)


