Pembunuhan Sadis di Pulomas
Sungguh Tak Terduga! Rumah Makan Padang Ini Diduga Jadi Saksi Bisu Awal Mula Tragedi Pulomas
Hal ini terungkapkan melalui keterangan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Cecylia Rura Patulak
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Bobby Wiratama
TRIBUNSTYLE.COM - Kejahatan bisa bermula dari mana saja.
Bahkan kekejian yang melanda Pulomas baru-baru ini dimulai dari sebuah perbincangan di Rumah Makan Padang!
Kok bisa?
Hal ini terungkapkan melalui keterangan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Keterangan ini didapatkan setelah mereka mengkonfrontir para tersangka kasus perampokan di rumah mewah Pulomas.
Melansir dari Tribunnews.com, dari hasil konfrontir keterangan tersangka itu, aparat kepolisian mengungkap awal perencanaan perampokan di rumah Dodi Triono.
"Kemarin, kami melakukan konfrontir antara tersangka Erwin Situmorang dan Alfins Sinaga berkaitan dengan kegiatan tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, kepada wartawan, Jumat (30/12/2016).
Dia menjelaskan, perencanaan itu berawal dari para tersangka yang berkumpul di sebuah rumah makan padang kawasan dekat kampus Maritim (Akademi Maritim Indonesia) Pulomas, Jakarta Timur, Sabtu (24/12/2016).
"Pada tanggal 24 Desember itu yang bersangkutan itu makan di Rumah Makan Padang dekat kampus Maritim di Pulomas, dia makan di sana," katanya.
Saat berjalan ke rumah makan itu, kata Argo, Ramlan kemudian sempat melihat sejumlah rumah di perumahan sekitar kampus itu pintunya terbuka dan minim penjagaan.
Selanjutnya, saat mereka makan di RM Padang tersebut, Ramlan pun memunculkan ide untuk melakukan perampokan di kawasan Pulomas.
Ramlan sendiri menegasakan kepada rekannya bahwa perumhana yang dihuni Alm. Dodi Triono ini tampak mudah untuk disatroni.
"Jadi, yang memunculkan pertama untuk merampok itu Ramlan Butar Butar. Dia pun sempat berkeliling melihat suasana," jelasnya.
Seperti diketahui, sejauh ini polisi sudah menangkap tiga orang pelaku perampokan rumah Pulomas.
Dua pelaku, yakni Ramlan Butarbutar (RB) dan Erwin Situmorang (ES) ditangkap terlebih dahulu pada Rabu (28/12) sore di Jalan Kalong, Rawalumbu, Bekasi.
Karena keduanya melakukan perlawanan, polisi terpaksa melayangkan peluru ke arah keduanya.
Wah, siapa yang menyangka ya, kalau rumah makan padang bisa jadi tempat dimulainya rencana jahat kelompok Ramlan ini.
Alasan Sepele dan Tak Terduga Ini yang Mendadak Bikin Pembunuh Sadis Incar Keluarga Dodi di Pulomas
Mengejutkan! Ternyata alasan sepele yang membuat komplotan Ramlan Butarbutar memilih merampok di rumah Dodi Triono.
Hal ini disampaikan oleh Penyidik dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Penyidik sudah mengkonfrontir keterangan dua perampok sadis di Pulomas, Jakarta Timur, yakni Erwin S dan Alvin BS untuk memastikan, Ramlan Butar Butar sebagai otak perampokan sadis tersebut.
Kedua keterangan pelaku itu akan dikronfrontir oleh penyidik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah melakukan konfrontir terhadap dua pelaku perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.
Dari keterangan dua pelaku itu, diketahui sedikit tentang kronologi awal perampokan sadis tersebut.
(Baca juga: Tak Habis Pikir! Kenapa Polisi Tak Memburu Ramlan Cs yang Status Buron Sebelum Membunuh Sadis di Pulomas? )
"Kemarin kita lakukan konfrontir pada dua pelaku, ES dan ABS beraliran perampokan di Pulomas."
"Hasilnya, Ramlan Butarbutar itu yang punya ide untuk melakukan perampokan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Jumat (30/12).
Dari keterangan kedua pelaku itu, kata dia, awalnya pada Sabtu 24 Desember lalu, kawanan rampok itu makan di rumah makan yang ada di kawasan dekat kampus Maritim (Akademi Maritim Indonesia) Pulomas, Jakarta Timur.
Saat berjalan ke rumah makan itu, kata Argo, Ramlan sempat melihat sejumlah rumah di perumahan sekitar kampus itu pintunya terbuka dan minim penjagaan.
(Baca juga: 2 Keteledoran Komplotan Ramlan yang Bikin Pembunuhan Sadis di Pulomas Mudah Terbongkar )
Kemudian saat kawanan rampok itu makan, Ramlan pun memunculkan ide untuk melakukan perampokan di kawasan dekat kampus tersebut karena perumahan itu tampak mudah untuk disatroni.
"Jadi, yang memunculkan pertama untuk merampok itu Ramlan Butarbutar. Dia pun sempat berkeliling melihat suasana," tuturnya.
Tapi kenapa bisa rumah Dodi yang dituju? Alasannya sepele.
Sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kawanan rampok itu kembali ke perumahan korban untuk melancarkan aksi perampokannya dan mencari mana rumah yang bakal dirampoknya itu.
(Baca juga: Sebelum Membunuh Sadis di Pulomas, Ini Daftar Panjang Kekejian Ramlan Sebelumnya, Tak Kalah Ngeri! )
Saat tengah berkeliling itu, kebetulan Ramlan melihat ada orang yang keluar dari rumah korban Dodi Triono.
"Setelah itu, pelaku berhenti di depan rumah korban Dodi, mengecek pintu pagarnya tak terkunci dan terbuka."
"Sambil memperhatikan sekitar, Ramlan menyuruh YP, yang kini menjadi DPO itu, masuk ke ke rumah korban pertama kali," tuturnya.

Tangisan pecah saat Doni Triono (59), korban pembunuhan di Pulomas dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016).
Ternyata karena pintu pagar tidak terkunci.
Setelah pasti kondisi sekitar sepi, beber Argo, Ramlan dan Erwin pun menyusul YP.
Sedang Alvin BS menjaga mobil yang dibawanya itu.
Saat ketiga orang pelaku itu masuk ke dalam rumah korban Dodi, terjadilah kasus perampokan sadis.
YP memaksa pembantu Dodi menunjukan kamar Dodi.
(Baca juga: Istri Muda nan Cantik yang Ditinggal Wafat Dodi Triono, Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas )
Setelah tahu ada di lantai dua, YP membongkar lemari korban.
Mereka pun menyekap seisi rumah di kamar mandi yang berukuran kecil.
Setelah puas mengacak-acak rumah korban Dodi, kawanan rampok sadis itu pun pergi meninggalkan korban begitu saja di kamar mandi dengan kondisi gelap.
"Baru setelah 19 jam setelah olah TKP, setelah kita berhasil mengevakuasi korban selamat, kita berhasil menangkap dua pelaku di Bekasi, Ramlan dan Erwin."
"Malamnya, kita berhasil lagi menangkap Alvin BS," tuturnya.
Kini, polisi pun tengah memburu YP yang telah dijadikan sebagai DPO itu.
Polisi bahkan sudah mengultimatum YP untuk segera menyerahkan diri, foto pelaku pun sudah diterbitkan dan disebarkan di selebaran DPO itu.
(Baca juga: Postingan Instagram Korban Pembunuhan Sadis di Pulomas yang Bikin Netizen Mengharu-biru! )
Polisi berharap masyarakat pun turut membantu bila melihat pelaku di mana pun berada.
"Kami sudah masukan ke medsos juga tentang DPO pelaku itu. Masyarakat yang melihat harap segera melapor ke polisi," katanya. (WartaKota/Bintang Pradewo)