Breaking News:

Kisah Sutradara Rogue One, Penggemar Berat Star Wars yang Bertemu Luke Skywalker

Edwards disumpah untuk tidak membocorkan plotnya yang memang masih jadi misteri sampai Rabu kemarin (14/12/2016).

Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Diah Ana Pratiwi
Jonathan Olley/Lucasfilm
Gareth Edwards pertama kalinya menyutradarai film Star Wars. 

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Dimas Setiawan Hutomo

TRIBUNSTYLE.COM - Seperti setiap orang yang besar pada tahun 1980-an mungkin pahlawan mereka adalah tiga karakter fiksi ini: Indiana Jones, Rocky atau Luke Skywalker.

Seorang pembuat film dan penggemar berat Skywalker, Gareth Edwards sangat berbakti dengan galaksi yang sangat, sangat jauh hingga sekarang, usia 41 tahun, ia masih mendapatkan hadiah Natal berupa Star Wars.

Ia bahkan menghabiskan ulang tahun ke-30 berada di Tunisia dimana film A New Hope diambil.

Namun, tidak ada yang bisa mengalahkan hadiah yang ditawarkan oleh Disney pekerjaan untuk menyutradarai film spin off Star Wars, Rogue One: A Star Wars Story.

"Aku sempat berpikir beberapa deik," ungkap Edward kepada The Sun dalam sebuah telepon di sebuah rumah editi di Los Angeles.

"Untuk mengatakan ya artinya aku mengundang tekanan yang sangat besar ke hidupku, namun untuk mengatakan tidak akan menghancurkan hatiku ketika satu hari nanti aku menonton film yang aku lewatkan untuk menyutradarainya.

"Aku sangat menginginkannya sehingga aku harus bayar untuk bisa berhasil."

Gareth Edwars menyutradarai Rogue One: A Star Wars Story/Lucasfilm
Gareth Edwars menyutradarai Rogue One: A Star Wars Story/Lucasfilm

Lahir di Nuneaton, Edwards memotong giginya untuk efek spesial untuk acara TV seperti Nova dan Perfect Disasters, sebelum akhirnya memenangkan 48 Hour Film Challenge Sci-Fi London 2008, sebuah kompetisi dimana membuat film dalam dua hari.

Ini kemudian membawanya membuat film Monsters (2010), dan kemudian ia menyutradarai film blockbuster Godzilla di 2014.

Dengan hanya dua film besar dibalik namanya, Edwards adalah pilihan yang mengagetkan untuk Rogue One.

Saat itu, diumumkan, JJ Abrams sedang dalam produksi mendalam untuk The Force Awakens, yang membuatnya tidak mungkin membuat dua film bersamaan.

Bisa dibilang ini menandai karirnya sebagai sutradara.

Cerita Rogue One bertempat tepat sebelum Episode IV: A New Hope (1977).

Teks menggulung yang terkenal di awal film menceritakan bagaimana pemberontak mendapatkan rencana rahasia untuk bisa menghancurkan Death Star.

Dan Rogue One menceritakan cara mendapatkan rencana rahasia tersebut.

Bintang Felicity Jones bermain sebagai pemeran utama pemimpin pemberontak Jynn Erso, memakai bintang yang segar dan wajah baru termasuk Forest Whitaker, Warwick Davis, Riz Ahmed dan Mads Mikkelsen mengisi cast-nya.

"Aku sedang melakukan sentuhan akhir pada Godzilla dan kepala pengembangan dari Lucasfilm menelponku untuk sebuah perbincangan," ingat Edwards.

"Dua hari kemudian, mereka mengirimkanku ide dari dua film yang berbeda. Satu diantaranya aku mungkin tidak bisa terlalu baik dalam menyutradarainya.

"Ide kedua, aku sadar, ini terkoneksi ke A New Hope, film favoritku.

"Aku sudah berasumsi mereka sudah berbicara kepada 50 sutradara, namun akhirnya aku menyadari hanya aku yang mereka ajak bicara."

Felicity Jones dan Gareth Edwards/Lucasfilm
Felicity Jones dan Gareth Edwards/Lucasfilm

Edwards disumpah untuk tidak membocorkan plotnya yang memang masih jadi misteri sampai Rabu kemarin (14/12/2016).

"Selama enam bulan, aku tidak bisa mengatakan kepada orang lain bahwa aku sedang membuat film tersebut," ungkap Edwards.

"Ini sangat menyiksa. Untuk melihat Star Wars setiap hari sejak kecil, kemudian 30 tahun kemudian kamu mempunyai kesempatan untuk membuat film dengan versiku sendiri rasanya seperti berada di game virtual reality."

Selain dia, tidak ada yang diperbolehkan menggunakan handphone, dan hanya menggunakan nama kode di seluruh projek.

Jadi apa yang kami inginkan?

"Ini harus menjadi luar biasa," ucap Edwards.

"Kami adalah film sendiri, jadi aku tidak ingin merasa seperti "diet Star Wars.'

"Di setiap kesempatan aku membuat dilm, di beberapa poin aku mengatakan: 'Kita tidak bisa melakukan itu, ini mirip banget sama Star Wars.'

"Aku mencoba cara berbeda dan menggabungkannya yang mempunyai rasa yang sama tapi berbeda."

Dikaitkan dengan pahlawan perempuan seperti Daisy Ridley sebagai Rey, Edwards tidak sependapat dengan hal tersebut.

"Ini bukanlah tentang pemeran utama perempuan, ini tentang membuat sebuah pahlawan," ucapnya.

"Kami menantang kami sendiri untuk menulis bagian dimana ini seharusnya pria.

"Kami menulis sebuah peran yang kami ingin mainkan atau pura-pura sebagai anak kecil.

"Bahkan ke bagian desain kostum, tujuan dari pakaian yang Felicity pakai adalah merasakan aku bisa menggunakannya ke pesta mewah."

Felicity Jones menjadi favorit kami dalam memerankan Jyn

"Felicity punya banyak kelebihan terutama kemanusiaannya," ucap Edwards.

"Jyn bukan terlahir sebagai tentara, namun ia menjadi kuat.

"Para penonton harus bisa melihat kelemahannya dan sadar ia berjuang untuk melakukan hal yang benar."

Momen favorit dari sutradara ini bertemu idolanya Mark Hamill, yang bermain sebagai Luke Skywalker di film aslinya.

"Kami sedang mengambil gambar di Pinewood dan sesuatu terjadi dengan Episode VIII (Lanjutan Star Wars tahun depan) di saat yang sama, jadi Mark berada di situ.

"Ia datang dengan menggunakan T-shirt Godzilla.

"Ia sangat baik, ini seperti momen mimpi jadi kenyataan."

Dengan rilisnya Rogue One yang sangat diantisipiasi, Edwards akhirnya bisa rileks.

"Aku tidak pernah mengira akan membuat film Star Wars dan aku suka untuk membuatnya lagi," ucapnya.

"Namun aku merasa seperti kamu sudah memenangkan lotere, kamu tidak boleh membeli lagi. Tidak adil bagi orang lain."

Rogue One: A Star Wars Story sekarang sudah ada di bioskop terdekat kamu.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Rogue One: A Star Wars StoryGareth Edwards
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved