Astaga! Alami Masa Pubertas, Seluruh Badan Gadis Ini Justru Bengkak, Kondisinya Ngeri!
Pada awalnya dia tak tahu penyakit yang dia alami, tapi saat 13 tahun Lauren sadar tentang HAE yang dideritanya.
Penulis: Anggraini Wulan Prasasti
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti
TRIBUNSTYLE.COM - Setiap remaja mengalami masa pubertas.
Biasanya para rejama putri akan mengalami menstruasi.
Sedangkan remaja putra akan mengalami mimpi basah.
Munculnya jerawat juga biasanya dialami para remaja yang sedang masa puber.
Namun, hal tak lazim terjadi pada gadis ini.
Dia mengalami gejala pubertas yang ekstrem.
Seorang perempuan menderita kondisi yang mengancam nyawa.
Wajahnya membengkak 2 kali lipat ukuran normal.
Lauren Farley-Smith (20) menunjukkan gejala Hereditary Angioedema (HAE) ketika dia mengalami pubertas.
Pada awalnya dia tak tahu penyakit yang dia alami, tapi saat 13 tahun Lauren sadar tentang HAE yang dideritanya.
Kondisi langka ini adalah gangguan darah yang diwariskan.
Hal ini menyebabkan pembengkakan ekstrem tubuh, muntah terus menerus serta sakit perut yang intens.
Pembengkakan pada tubuh Lauren akan terjadi jika dia merasa cemas dan stres, melansir Daily Mail.
Foto-foto: Caters News Agency
Untuk menghidari efeknya, perempuan asal Darlington, Inggris, ini berlatih meditasi dan melakukan konseling.
Orang asing sering melihatnya dan memberikan komentar menyakitkan.
Hal inilah yang membuatnya mengalami depresi.
Tahun lalu, dia memutuskan untuk berjuang dan tak mau dikalahkan oleh penyakitnya ini.
Lauren bahkan ikut kursus dan menjadi seorang pramugari.
"Ini sangat berdampak secara emosional untukku, tapi aku tak akan membiarkannya mengendalikan hidupku," ungkap Lauren.
Dulu, orang-orang dan anak-akan sering menertawakannya saat melihat Lauren di tempat umum.
Hal ini sering kali membuatnya menangis.
"Aku mengalami depresi selama bertahun-tahun. Aku sangat kesepian dan bingung kenapa hal ini harus terjadi."
Lauren susah bersosialisai karena teman-temannya menganggapnya sebagai beban keluarga.
Karena belum tahu penyakitnya, sang dokter sempat melarangnya makan keju dan cokelat, namun tak ada perubahan.
Pada saat liburan ke Spanyol, Lauren semangat mengalami serangan hebat hingga harus kembali pulang ke Inggris.
Tenggorokannya bengkak hingga ia sulit bernafas.
Kondisi yang sempat sangat parah membuat Lauren harus berhenti sekolah karena harus dirawat di rumah sakit.
Dia juga dipecat dari pkerjaan karena diduga berbohong atas kondisinya.
Kini, dokter telah menemukan resep tepat berupa tranexamic acid untuk meredakan kondisinya.
Meski tak dapat menyembuhkan, obat tersebut membuat pembengkakannya kempes dalam beberapa hari.
Lauren memutuskan untuk menikmati hidupnya.