Terungkap! Ternyata Gula Bisa Memicu Ketagihan dan Mabuk, Begini Penjelasannya

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Tidak hanya dirayakan dengan berbagai kostum unik dan menarik, perayaan Halloween juga dimeriahkan dengan berbagai permen.

Permen-permen ini dibagikan bagi siapa saja, terutama anak kecil.

Namun ternyata beberapa orang di Inggris merasakan lemas di pagi hari setelah mengkonsumsi berbagai permen di malam hari.

Apakah benar gula membuat mabuk?

Bukan dalam arti harfiah seperti yang diartikan mabuk karena meminum alkohol.

Ternyata gula juga dapat menimbulkan nuansa mabuk.

Hal ini ditandai dengan munculnya kabut otak, lekas marah, sakit kepala dan kelelahan.

"Mabuk gula adalah nyata ketika kamu merasa buruk setelah mengkonsumsi banyak gula" Kim Larson, dari Academy of Nutrition and Dietetics.

Dampak konsumsi gula berlebih ini juga akan sangat buruk jika dialami dalam waktu panjang.

Awalnya, gula halus meningkatkan endorfin dan membuatmu merasa baik. "Kemudian gula darah turun dan kita bisa menjadi rewel, mudah marah dan lelah," kata Larson.

Terlalu banyak gula berisiko menciptakan kebiasaan memakan gula, kata Laura Schmidt, seorang profesor di University of California di San Francisco.

"Kami tidak memiliki penelitian khusus tentang mabuk, tapi kami memiliki bukti yang cukup bagus pada penarikan dan ngidam dengan gula," kata Schmidt. "Kamu bisa, dalam jumlah besar dari waktu ke waktu, mengubah sistem reward di otakmu. Itu sesuatu yang terus untuk dipikirkan. "

Gula mengangkat kadar dopamin - menimbulkan efek senang pada otak - dan membuatnya ketagihan dari waktu ke waktu, dilansir huffingtonpost.com.

Jika hasratnya tidak terpenuhi, maka kamu akan merasakan kecanduan akan gula.

Dalam Dietary Guidelines for Americans 2015 merekomendasikan untuk mengkonsumsi gula hanya 10 persen kebutuhan kalori harian.