Pilkada Jakarta
Ahok: Bilangin Orang-orang, Gak Ada Salam Dua Jari di Balai Kota, Dipanggil Polisi, Repot Saya!
Ahok mengingatkan masyarakat umum yang datang di Balai Kota agar tak perlu salam dua jari. "Nanti saya dipanggil polisi, repot!"
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Seperti biasanya, setibanya di Balai Kota DKI Jakarta, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama melayani sejumlah warga yang datang. Dia juga melayani permintaan warga yang ingin berfoto.
Tetapi pagi ini, suara pria yang akrab disapa Ahok itu tiba-tiba meninggi ketika warga yang meminta berfoto mengacungkan dua jari. Dia menegur agar tidak ada kampanye di Balai Kota.
"Eh, bilangin itu orang-orang, kalau mau kampanye jangan di sini. Enggak ada salam dua jari," kata Ahok sambil menunjuk ke arah warga yang mengantre di Balai Kota, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Warga yang sempat meminta untuk berfoto dengan "Salam Dua Jari" pun langsung diam. Ia tampak kaget mendengar suara Ahok yang langsung meninggi.
"Nanti bisa urusan sama polisi. Bisa dipanggil polisi saya, repot," kata Ahok.
Ahok bersama cawagubnya, Djarot Saiful Hidayat, mendapat nomor pemilihan dua pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok-Djarot pun kembali mempopulerkan Salam Dua Jari sebagai jargon untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.
Salam Dua Jari" merupakan lagu yang sempat populer pada saat Pilpres 2014. Lagu ini pernah menjadi yel-yel dukungan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla pada saat Pilpres 2014.
Ketika itu, lirik lagu tersebut masih menggunakan nama Jokowi yang juga mendapat nomor pilih dua.
Lagu tersebut sempat dinyanyikan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Kemayoran, Jakarta, Selasa kemarin. (Kahfi Dirga Cahya/ Kompas.com)
Agus-Sylvi Nomor 1, Ahok-Djarot Nomor 2, dan Anies-Sandiaga Nomor 3
Seperti diketahui, pengundian nomor calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).
Dalam pengundian tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murnimendapatkan nomor satu, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayatmemperoleh nomor dua, sedangkan Anies Baswedan-Sandiaga Unomemperoleh nomor tiga.
Awalnya, para calon wakil gubernur DKI diminta maju ke atas panggung untuk mengambil nomor giliran dalam pengundian nomor pemilihan.
Hal ini akan menentukan giliran bagi sepasang calon dalam mengambil nomor pemilihan untuk Pilkada DKI.
Djarot, Sylviana, dan Sandiaga pun maju untuk mengambil kertas berisi nomor giliran pengundian.
Ahok-Djarot mendapat giliran pertama, Agus-Sylviana mendapat giliran kedua, dan Anies-Sandiaga mendapat giliran ketiga.
Selanjutnya, giliran para cagub yang mengambil gulungan kertas pengundian nomor pemilihan untuk Pilkada DKI.
Ahok yang mendapat kesempatan pertama lantas mendapat nomor 2. Kertas dengan angka 2 berukuran besar diangkat Ahok dan Djarot ke udara.
Pendukung Ahok-Djarot yang mengenakan pakaian kotak-kotak kemudian bertepuk tangan dan berteriak setelah pengundian nomor pemilihan. Mereka menyerukan nama Ahok dan Djarot.
Selanjutnya, giliran para cagub yang mengambil kertas pengundian nomor yang akan mewakili mereka dalam Pilkada DKI. Agus yang mendapat kesempatan kedua mendapatkan nomor 1.
Pendukung Agus dan Sylviana langsung riuh ketika pengundian selesai.
Mereka memutar cukit (semacam selendang yang dikalungkan di leher) berwarna oranye yang mereka kenakan, ke udara. Mereka meneriakkan nama Agus-Sylvi dan bertepuk tangan.
Sementara itu, Anies yang dapat kesempatan ketiga mendapat nomor 3. Pendukung Anies dan Sandi langsung berdiri dan bertepuk tangan setelah nomor dalam Pilkada DKI itu diperlihatkan.
Mereka bertepuk tangan dan mengepalkan tangan ke atas. (Jessi Carina/ Kompas.com)