Breaking News:

Pilkada Jakarta

Anies Baswedan Sebutkan Contoh Konkrit Pemimpin Tegas Tapi Tetap Santun

Anies Baswedan menyebutkan, Jakarta yang ruwet tak harus dipimpin oleh sosok kasar. Ia menyebut contoh pemimpin tegas tapi tetap santun.

Kompas Images/ Roderick Adrian Mozes
Anies Baswedan 

TRIBUNSTYLE.COM -  Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penting untuk mengembalikan keberadaban Kota Jakarta.

Anies menuturkan, membangun sesuatu yang baik harus dimulai dari yang baik pula. Kemudian, membangun yang santun juga harus dengan kesantunan.

"Karena itu, aneh kalau dikatakan Jakarta kota yang keras, karena Jakarta kota yang kasar, karena itu kita membutuhkan yang kasar, makin kasar," ujar Anies di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016).

Anies menuturkan, hal yang kasar seharusnya juga diperbaiki dengan cara yang santun. Dia menyebut hal itu sebagai rumus yang sederhana.

"Jadinya, kalau kita ingin memperbaiki, justru harus didatangkan yang sebaliknya, dan ini rumus sederhana yang saya rasa harus dikembalikan," kata dia.

Anies mengatakan, banyak contoh pemimpin yang tegas tetapi selalu berucap dengan kata-kata yang sopan.

Contoh yang paling utama, lanjut dia, adalah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad adalah sosok yang tegas, namun selalu menghormati sesama.

Anies menyebut di Jakarta juga banyak contoh pemimpin seperti itu.

"Hanya akhir-akhir ini rasanya kalau tidak menggunakan cara yang kasar mungkin tidak dianggap tegas. Sekarang kita ingin kembalikan Jakarta (sebagai) tempat di mana keadaban bangsa ini dijaga tinggi," ucap Anies.  (Nursita Sari/ Kompas.com)

Agus SBY Menyalip Ketenaran Anies Baswedan

Anies

Meski sebelumnya Anies Baswedan disebut-sebut sebagai pesaing terkuat Ahok, kini Anies justru bergeser di urutan terbawah.

Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei Pilkada DKI pada Kamis (20/10/2016) lalu. Berdasarkan elektabilitas, Agus-Sylviana dan Anies-Sandiaga bersaing di angka 20-an persen.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 1-9 Oktober 2016 terhadap 648 responden yang merupakan warga DKI, elektabilitas pasangan kandidat cagub-cawagub Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat mencapai 45,4 persen.

Adapun elektabilitas pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni sebesar 22,4 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki elektabilitas 20,7 persen.

Artinya, Anies disalib Agus untuk sementara waktu ini.

Sebanyak 11,6 persen responden menjawab tidak tahu atau rahasia terkait siapa yang dipilihnya dalam pilkada.

Direktur Program SMRJ Sirojudin Abbas menyebutkan, alasan kuatnya dukungan terhadap pasangan Basuki-Djarot erat kaitannya dengan tingkat kepuasan warga DKI terhadap kinerja Ahok, sapaan Basuki. Mayoritas warga DKI sebesar 75 persen merasa puas dengan kinerja Ahok-Djarot.

"Ini merupakan peningkatan 5 persen dari kepuasan terhadap kinerja Ahok pada survei Agustus 2016. Sementara itu, yang kurang atau tidak puas hanya mencapai 22 persen," kata Sirojudin di Hotel Pan Pacific, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).

Hal ini dikuatkan dengan alasan pemilihan para responden. Sebesar 26,4 persen memilih pasangan calon atas dasar sudah ada bukti nyata hasil kerjanya. Ahok dan Djarot pun dipilih oleh 48,8 persen responden atas bukti kerjanya.

"Analisis regresi multinominal menunjukkan bahwa penilaian pemilih terhadap pelaksanaan pemerintahan, kondisi ekonomi, dan kinerja petahana berpengaruh signifikan terhadap keputusan memilih calon gubernur dan wakil gubernur," ujar Sirojudin.

Sirojudin mengatakan bahwa survei SMRC didanai oleh SMRC sendiri.

Petahana dinilai unggul karena pemilih Jakarta cenderung rasional dan lebih mengandalkan kinerja. Petahana sangat dipengaruhi oleh penilaian warga atas kinerjanya.

"Karena kinerja incumbent secara umum dinilai positif, maka pasangan incumbent untuk sementara ini unggul atas penantangnya sekitar 23 persen," ujar Sirojudin.

Survei ini dilakukan pada 1-9 Oktober 2016 dengan jumlah responden 648 warga DKI yang ditarik secara multistage random sampling. Margin of error rata-rata sebesar kurang lebih 3,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi tersebar 23,3 persen di Jakarta Barat, 10,9 di Jakarta Pusat, 22,1 persen di Jakarta Selatan, 27,4 persen di Jakarta Timur, 16,0 persen di Jakarta Utara, dan 0,3 persen di Kepulauan Seribu. (Kompas.com)

_________________________

Jangan Lupa!

Add Official Line: @TribunStyle.com

Like Fanpage Facebook: Tribun Style

Follow Twitter: @tribunstyle

Instagram: @Tribunstyle

Sumber: Kompas.com
Tags:
Anies BaswedanAhokJakarta Pusat
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved