Breaking News:

Reisa Broto Asmoro Pilih Sekolah Anak dengan Metode Montessori, Berikut 7 Faktanya!

Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori.

Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Diah Ana Pratiwi
Instagram/reisabrotoasmoro
Reisa Broto Asmoro dan Ramania. 

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Selasa siang (11/10/2016), Reisa Broto Asmoro memposting foto putrinya, Ramania Putri Broto Asmoro, setelah pulang sekolah dalam akun @reisabrotoasmoro.

Bersama dengan boneka warna putih, baby Ania nampak asik bermain puzzle huruf dan angka di atas karpet hijau.

Dokter sekaligus presenter Dr Oz Indonesia ini menjelaskan kalau sekolah yang baby Ania tempati adalah sekolah bermetode Montessaori.

Metode Montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasar pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori.

Dr. Maria Montessori merupakan seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20.

Metode pembelajaran ini mungkin cukup asing bagi kita yang berada di Indoensia, karena metode ini memang biasa digunakan pada sekolah-sekolah swasta.

Ingin mengenal lebih jauh tentang metode ini?

Berikut 7 fakta tentang metode Montessori:

1. Metode ini menekankan pada kemandirian, kebebasan dengan batasan tertentu, dan menghargai perkembangan anak sebagai individu yang unik.

2. Mencampurkan anak usia 2 ½ tahun sampai 6 tahun dalam satu kelas, agar anak yang lebih muda dapat belajar kepada yang lebih tua, dan anak yang lebih tua lebih menguasai materi yang sudah dipahami.

3. Guru tidak memberi instruksi, melainkan akan menjelaskan sesuatu ketika ditanya anak.

4. Guru, anak dan lingkungan diatur sedemikian rupa untuk menciptakan segitiga pembelajaran yang baik.

5. Metode mengajar yang non tutorial akan memudahkan anak untuk menyerap informasi.

6. Seluruh fasilitas, seperti kamar kecil, wastaffel, kitchen zinc, tombol lampu (saklar), dan rak untuk menyimpan bahan pelajaran, dibuat sesuai ukuran anak-anak untuk memudahkannya membangun kemandirian.

7. Memperhatikan adanya saat-saat yang sensitif, ketika anak-anak memiliki kesempatan lebih baik dalam mempelajari sesuatu dibanding masa-masa lainnya.

Misalkan di awal masa anak-anak, mereka mempelajari segala sesuatunya melalui aktifitas gerak dan penginderaan.

Beranjak besar, di tingkatan dasar, anak-anak mulai mengatur pikirannya dari hal-hal yang nyata ke arah yang abstrak.

Namun sayangnya metode ini tidak digunakan di sekolah umum, sehingga anak-anak yang akan melanjutkan ke sekolah umum butuh usaha keras untuk beradaptasi.

----------------------------------------------

Jangan Lupa!

Add Friend

Like Fanpage Facebook: Tribun Style

Follow Twitter: @tribunstyle

Instagram: @Tribunstyle

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Reisa Broto AsmoroRamaniaDr OZ Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved