Surat Dari Anak 6 Tahun Untuk Presiden Obama Tentang Pengungsi Suriah Ini Sangat Mengiris Hati
Omran Daqneesh menggugah hati seorang anak Amerika yang masih berusia 6 tahun bernama Alex.
Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Tisa Ajeng
TRIBUNSTYLE.COM - Guys, masih ingatkah kamu dengan korban Suriah, Omran Daqneesh?
Anak lelaki yang menjadi korban bom di Suriah, yang video-nya menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Ini menggugah hati seorang anak Amerika yang masih berusia 6 tahun bernama Alex.
Alex menuliskan surat untuk Obama.
Ia menuliskan secara khusus untuk Obama, meminta agar Omran ke rumahnya.
Seperti yang TribunStyle.com lasir dari lama BBC, Alex, bocah asal kota New York, menuliskan surat yang menyebar menjadi viral.
Suratnya ini dikutip Obama dalam pertemuan PBB yang membahas mengenai krisis pengungsi, sebelum White House merekam video Alex yang membacakan suratnya.
bbc.com
"Dear Presiden Obama,
Masih ingatkah tentang seorang anak Suriah yang yang duduk di ambulans? Bisakah Anda menjemputnya dan membawanya ke rumah saya? Parkirlah di jalan masuk atau di jalan dan kami akan menyambut kalian dengan bendera, bunga dan balon.
Kami akan memberinya keluarga dan ia akan menjadi saudara kita. Catherine, adikku, akan mengumpulkan kupu-kupu dan kunang-kunang untuknya. Di sekolah saya, saya punya teman dari Suriah bernama Omar, dan saya akan mengenalkannya pada Omar. Kita semua bisa bermain bersama. Kita akan mengundangnya di acara ulang tahun dan dia akan mengajari kita bahasa lain. Kita bisa mengajarinya bahasa Inggris juga, sama seperti teman saya Aoto dari Jepang.
Tolong katakan kepadanya bahwa Alex yang akan menjadi saudaranya adalah anak yang sangat baik, sama seperti dia. Karena dia tidak membawa mainan maka Catherin akan berbagi dengannya. Dan saya akan berbagi sepeda dan mengajari naik sepeda padanya.
Aku akan mengajarinya penambahan dan pengurangan dalam matematika. Dan dia bisa mencium lip gloss penguin Catherine yang berwarna hijau. Dia tidak membiarkan siapa pun menyentuhnya.
Terimakasih banyak! Saya tak sabar menunggumu untuk datang!"