Alasan Merokok - 4 Penyebab Ini yang Buat Seserong Susah Berhenti Hisap Tembakau
Jumlah perokok aktif di Indonesia sama dengan 10 kali lipat seluruh jumlah penduduk di Singapura, loh, guys.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Delta Lidina Putri
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Banyak regulasi tentang merokok telah disahkan oleh pemerintah, semisal larangan merokok di area publik.
Namun, peraturan-peraturan tersebut tidak merubah kebiasaan merokok para pecinta tembakau ini.
Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang.
Jumlah ini sama dengan 10 kali lipat seluruh jumlah penduduk di Singapura, loh, guys.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengumumkan bahwa di tahun 2007, sebanyak 1.127 orang meninggal setiap hari akibat rokok.
Dilansir dari www.buzzfeed.com, American Lung Association mengatakan, 438.000 orang meninggal dunia tiap tahun karena rokok.
Namun ternyata fakta tersebut tidak membuat para perokok jera untuk menghisap rokoknya, guys.
Faktor apa saja sih yang bikin seseorang tetap merokok?
viresattached.com
Berikut 4 alasan yang menjadi faktor utama seseorang tetap merokok di Amerika:
1. Kemiskinan
Scott Leischow, PhD, profesor riset pelayanan kesehatan di Klinik Mayo, mengatakan kalau 26% penduduk yang hidup di bawah angka kemiskinan mengkonsumsi rokok.
Perusahaan rokok lebih memilih memfokuskan promosinya pada masyarakat kelas menengah ke bawah dengan rokok harga terjangkau.
2. Tekanan sosial
Leiscow mengatakan kalau strata sosial mempengaruhi seseorang mengkonsumsi rokok meskipun di beberapa area publik pengkonsumsian rokok sudah dilarang.
Hal ini berkaitan pula dengan kebebasan norma di keluarga masing-masing, guys.
Banyak keluarga yang membebaskan anak-anaknya untuk merokok tanpa memberikan konsekuensi apapun.
3. Pendidikan rendah
Dalam penelitiannya, Leiscow mengatakan kalau orang dengan pendidikan rendah kurang memiliki kepedulian tentang resiko merokok.
Hal ini menajadi PR bagi pemerintah lantaran meski mereka sudah mengetahui bahaya merokok, mereka tetap enggan berhenti.
4. Penyakit mental
Banyak orang merokok lantaran mereka merasakan tubuhnya menjadi lebih baik setelah menghisap rokok.
Leischow mengatakan, dengan merokok sesorang dapat merasa lebih tenang dan meningkat moodnya.
5. Pengaruh televisi/media masa
Televisi/ media masa dapat mempengaruhi seseorang untuk merokok melalui iklan, film, ataupun sinetron.
Image merokok yang dikaitkan dengan kebebasan, keberanian, dan kematangan ini membuat seseorang ingin diidentikan dengan simbol tersebut.
Meskipun fakta di atas cukup beralsan, para pecandu rokok tetap bisa berusaha untuk menghentikan kebiasan merokok dengan berkonsultasi ke dokter.
Selain itu saat ini banyak aplikasi android yang dapat membantu pecandu rokok untuk berhenti merokok, seperti QuitNow, Smoke free, Quit Smoking Slowly, dan Cessation Nation.
-----------------------------------------------------
Jangan Lupa!
Like Fanpage Facebook: Tribun Style
Follow Twitter: @tribunstyle
Instagram: @Tribunstyle