HUT Kemerdekaan RI
HUT Kemerdekaan RI - Kamu Wajib Tiru Sikap Pejuang Ini Kalau Mau Sukses
Siapa saja pejuang Indonesia yang patut kita tiru dan patut kita jadikan contoh?
Penulis: Desi Kris
Editor: Diah Ana Pratiwi
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Kesuksesan selalu menjadi mimpi setiap orang.
Namun untuk menuju titik sukses itu, kita harus melakukan perjuangan yang kadang tak biasa.
Berbagai cara bisa kita lakukan untuk meraih sukses.
Pemikiran dan kebiasaan yang baik menjadi pondasi kita untuk meraih titik tersebut.
Membentuk jati diri yang baik memang sangat susah.
Namun dengan pengalaman para pejuang Indonesia, kita bisa meniru bagaimana cara mereka untuk menjadi seseorang yang sukses dan membawa nama baik bagi negara.
Siapa saja mereka yang patut kita tiru, berikut deretan pejuang Indonesia yang patut kita jadikan contoh.
1. Ir. Soekarno (Seorang Yang Kutu Buku)

kompasmania.com
“Kamarku penuh dengan tumpukan buku, di atas dressoir, di atas kursi, di atas lantai, bahkan di tempat cuci tangan, sehingga di tengah kamar yang megah dari orang yang kuat yang menakjubkan itu para pelayan menjumpai kutu busuk di antara halaman-halaman buku. Mereka tidak lagi membiarkanku menaruh buku di atas tempat tidurku” ujar Bung Karno di buku biografinya yang ditulis Cindy Adams.
Bung Karno sapaan akrabnya memang terkenal sebagai kolektor buku, bahkan Bung Karno digolongkan sebagai orang yang kutu buku.
Karena dengan membaca buku kita bisa menambah wawasan yang begitu luas dan pengetahuan yang lebih mendalam.
Selain itu sifat yang harus diteladani dari Bung Karno adalah jiwa dan semangat merdeka, nasionalisme, dan patriotisme serta Idealisme kejuangan yang tinggi.
2. Drs. Moh. Hatta (Dijuluki Mahatma Gandhi dari Indonesia)

malahayati.ac.id
Bung Hatta sapaan akrabnya adalah sosok orang yang sederhana, santun, dan bersahaja.
Di India memiliki Mahatma Gandhi sebagai bapak negarawan yang sederhana, santun, bersahaja bagi rakyatnya, maka di Indonesia ada Mohammad Hatta.
Bung Hatta senantiasa menampilkan sikap yang santun terhadap siapa pun.
Baik kawan maupun lawan, banyak kisah tentang dirinya yang menyadarkan kita semua, kalau Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin dan negarawan yang teramat bersahaja.
Wakil presiden pertama RI ini memiliki kisah yang patut dikenang masyarakat.
Kisah tentang sepatu Bally pada tahun 50-an.
Bally adalah merek sepatu dengan harga yang sangat mahal.
Bung Hatta memiliki keinginan untuk membelinya.
Sehingga Mohammad Hatta berusaha menabung untuk bisa membeli sepatu yang diinginkannya itu.
Ketika uang sudah terkumpul ternyata tidak cukup, karena untuk kebutuhan rumah tangga dan membantu orang-orang yang membutuhkan.
Alhasil, keinginan Bung Hatta untuk membeli sepasang sepatu Bally nggak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya.
Dengan kesederhanaan yang Bung Hatta miliki sebagai mantan wakil Presiden RI kita patut kita tiru loh.
3. Raden Ajeng Kartini (Pintar dan Usil)

storibriti.com
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh emansipasi perempuan dari Kota Jepara.
Dia termasuk orang yang usil.
Cerita lucu RA Kartini pernah menggoda Bu Sosro, pengasuh anak-anak yang berwatak keras.
Dia membubuhkan merica di lumping kinangnya.
Akibatnya, Bu Sosro megap-megap kepanasan.
Kartini pun dimarahi ayahnya.
Dia seorang pejuang dan peduli nasib miris kaumnya.
Namun dia tidak diizinkan bersekolah setelah sekolah dasar oleh sang ayah.
RA Kartini dipingit sampai menunggu waktu untuk dinikahkan.
Dia ingin menentang tetapi takut dikira durhaka.
Dia pun menghilangkan kesedihannya dengan membaca buku-buku di taman.
Membaca adalah kegemaran Ibu R.A. Kartini.
Tiada hari yang dilalui beliau tanpa membaca, buku apapun itu.
Sampai nama R.A. Kartini juga digunakan sebagai nama jalan di Belanda, seperti di kota Amsterdam, Utrecth, Verloo, dan Harleem.
Tampaknya R.A. Kartini memang dipilih oleh orang Belanda, untuk ditampilkan ke depan sebagai pahlawan kemajuan wanita pribumi di Indonesia.
4. Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Ide Tentang Pendidikan

pahlawanindoensia.com
Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah penggagas berdirinya organisasi para pelajar, School tot Opleiding van Inlandsche Artsen Jakarta.
Dokter lulusan STOVIA ini, sangat senang bergaul dengan rakyat biasa.
Beliau juga sangat menyadari bagaimana terbelakang dan tertindasnya rakyat akibat penjajahan Belanda.
Menurutnya, salah satu cara untuk membebaskan diri dari penjajahan, rakyat harus cerdas.
Untuk itu, rakyat harus diberi kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah.
Selain itu, beliau juga dokter dan sering mengobati rakyat tanpa memungut bayaran.
Dua pokok yang menjadi perjuangan beliau adalah memperluas pendidikan dan pengajaran juga memupuk kesadaran kebangsaan.
Wahidin Sudirohusodo juga sering berkeliling ke kota-kota besar yang ada di Jawa, mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat sambil memberikan gagasannya tentang dana pelajar.
Gagasan inilah yang beliau kemukakan pada para pelajar STOVIA di Jakarta, tentang perlunya mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan pendidikan bangsa Indonesia.
5. Dr. Soetomo, Lemah-lembut, Cerdas dan Menghargai Sesama

harunarcom.blogspot.com
Dr. Soetomo pemuda pribumi sederhana yang dilahirkan di Desa Ngepeh, Nganjuk pada 30 Juli 1988.
Pemikirannya begitu luar biasa untuk kemajuan, kehormatan dan harga diri bangsanya.
Pada waktu belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia sering bertukar pikiran dengan pelajar-pelajar lain tentang penderitaan rakyat akibat penjajahan Belanda.
Dia menerima saran dari Dr. Wahidin untuk memajukan pendidikan sebagai jalan untuk membebaskan bangsa dari penjajahan.
Pada tanggal 20 Mei 1908 para belajar STOVIA mendirikan Budi Utomo.
Organisasi modern pertama yang lahir di Indonesia.
Kemudian Soetomo diangkat menjadi ketuanya.
Tujuan organisasi itu ialah memajukan pengajaran dan kebudayaan.
Semangat juang untuk memajukan pendidikan Indonesia ini yang wajib kita tiru.