3 Gereja dan Hotel di Sri Lanka Terkena Serangan Bom Saat Perayaan Paskah 2019, Ratusan Orang Tewas
Tiga gereja dan hotel di Srilanka terkena serangan bom saat perayaan Paskah 2019, ratusan orang tewas.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Serangkaian ledakan terjadi di Sri Lanka saat umat Nasrani merayakan Paskah pada hari Minggu (21/4/2019) tadi.
Mengutip dari Surya.co.id, korban tewas akibat gereja dan hotel di Sri Lanka dibom mencapai sedikitnya 137 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
Jumlah korban tewas dan luka diperkirakan akan terus bertambah.
Mengingat hingga saat ini petugas masih melakukan proses evakuasi.
Kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dicurigai sebagai pihak yang bertanggungjawab atas serangan keji tersebut.
Berdasarkan laporan sementara, ada enam ledakan bom yang terjadi di tiga gereja dan tiga hotel.
Tiga gereja dan hotel yang terkena serangan bom berada di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa.
Dua ledakan pertama dilaporkan terjadi di gereja St Anthony di Kolombo dan gereja St Sebastian di kota Negombo tak jauh dari ibu kota.
Puluhan korban luka di gereja St Anthony langung dilarikan ke RS Nasional Kolombo.
Tak lama kemudian, polisi Sri Lanka mengonfirmasi telah terjadi ledakan di tiga hotel di ibu kota Kolombo bersama sebuah gereja di kota Batticaloa.
Seorang staf salah satu hotel yaitu Grand Cinnamon yang terletak tak jauh dari kediaman perdana menteri, mengatakan ledakan itu menghancurkan restoran hotel.
Staf tersebut mengatakan, setidaknya satu orang tewas akibat ledakan itu.
• 7 Kumpulan Ucapan & Gambar Selamat Paskah yang Cocok Kamu Bagikan Via WA, Instagram dan Facebook
• 8 Kumpulan Ucapan Selamat Paskah Animasi Bergerak, Buat Ucapanmu Jadi Unik dan Nggak Membosankan!
• 7 Kartu Ucapan Selamat Paskah Lucu dan Menggemaskan Bergambar Hewan, Dari Itik Sampai Kucing
Menanggapi hal ini, Presiden Sri Lanka Maithripaka Sirisena meminta rakyatnya untuk tetap tenang.
Sementara Menteri Keuangan mangala Samaraweera mengecam aksi kejam ini.
Mengutip dari Kompas.com, "Serangan ini membunuh banyak orang tak berdosa dan nampaknya merupakan sebuah upaya terkordinasi untuk menciptakan pembunuhan, kekacauan, dan anarki," kata Samaraweera lewat akun Twitter-nya.