Sinopsis Film
Sinopsis Film Pocong The Origin yang Akan Segera Tayang, Awas Ada Pocong Di Belakangmu!
Film 'Pocong The Origin' akan segera tayang di bioskop pada 18 April mendatang. Film horor ini bisa menjadi pilihan menikmati malam Jumat yang seru!
Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Para penikmat film horor di Indonesia kembali akan disuguhkan dengan film horor yang berjudul "Pocong The Origin".
Film bergenre horor ini mengusung cerita urban legend yang sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia, yaitu pocong.
Siapa yang tidak seram dengan hantu satu ini?
Jangankan melihat wujudnya, mendengar nama pocong disebutkan saja sudah bisa membuat bulu kuduk berdiri.
Sosok hantu pocong yang berbalut kain kafan lusuh dan berwajah seram ini tentu saja dapat membuat orang lari terbirit-birit.
• Hari Film Nasional - Simak Deretan Film Indonesia Yang Dicekal, Film Pocong Dicekal Karena Horor
• Sinopsis Film Hotel Mumbai, Serangan Teroris di India Diangkat dari Kisah Nyata, Tayang 9 April 2019

Kali ini Starvision akan segera merilis film yang mengangkat urban legend ini ke dalam film yang berjudul "Pocong The Origin".
Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini dimainkan oleh deretan bintang film ternama.
Aktor seperti Tyo Pakusadewo, Samuel Rizal, Yama Carlos, dan Surya Saputra akan bermain dalam film ini.
Mereka akan beradu akting dengan Nadya Arina, Della Dartyan, Yeyen Lidya, Yusril Fahriza, Ananta Rispo dan Reza Nangin.
Film "Pocong The Origin" ini akan bercerita tentang Ananta, seorang pembunuh berdarah dingin telah dieksekusi mati oleh Negara.
Sebelum dihukum mati, Ananta ini juga memiliki ilmu hitam banaspati.
Konon orang yang memiliki ilmu hitam ini jika mati harus dikuburkan ke tanah kelahirannya, jika tidak, hal buruk akan terjadi.
Ananta memiliki seorang puteri yang bernama Sasthi.
Putri satu-satunya ini harus mengantarkan jenazah sang ayah untuk dikuburkan di kampung halamannya di Cimacan.
Dengan ditemani oleh Yama, seorang sipir penjara yang diperankan oleh Samuel Rizal, keduanya berpacu dengan waktu untuk mencapai kampung Ananta.
Berbagai gangguan ghoib menghalangi mereka di sepanjang perjalanan menuju kampung halaman Ananta.
• Sinopsis Thor: The Dark World Hari Ini Sabtu 6 April 2019 GTV 21.00 WIB, Live Streaming Malam Ini
• Sudah Nonton Film Horor Us? Ini Tips Mengatasi Rasa Takut Setelah Nonton Film Horor

Perjalanan Sasthi dan Yama saat berada di dalam mobil jenazah semakin mencekam saat hari mulai petang.
Sasthi terus merasa bahwa jenazah ayahnya di belakang bangkunya seperti hidup kembali.
Bahkan jenazah Ananta juga mendapat penolakan dari penduduk setempat yang tidak mau menerima terpidana mati ini dikuburkan di kampung mereka.
Trailer film "Pocong The Origin" ini sudah tayang di youtube dan cukup membuat merinding dengan nuansa suram yang ditampilkan.
Film "Pocong The Origin" ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (18/4/2019) mendatang.
Siap-siap rasakan aura seram malam Jumat dengan menonton film horor ini ya! (TribunStyle/Vega Dhini Lestari)
Subscribe Channel Youtube TribunStyle.com :
Hari Film Nasional - Simak Deretan Film Indonesia Yang Dicekal, Film Pocong Dicekal Karena Horor
Hari Film Nasional diperingati pada tanggal 30 Maret, Inilah deretan beberapa film Indonesia yang dicekal. Film Pocong dicekal karena terlalu horor.
Hari Film Nasional diperingati oleh insan perfilman Indonesia setiap tanggal 30 Maret 1950.
Hari Film Nasional sendiri diperingati pada hari ini karena pada 30 Maret adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi yang disutradarai oleh Usmar Ismail.
Bapak perfilman Indonesia ini sebenarnya sudah lama membuat film di Indonesia dan bahkan sudah ada film yang rilis sebelum film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi).
Namun sebelum Usmar Ismail merilis Darah dan Doa sebenarnya sudah ada satu film berjudul Lutung Kasarung yang dibuat oleh L Hueveldorp dan penata kamera G Kruger dalam naungan Java Film Company.
Film ini terbukti laris di Bandung dan masih banyak lagi film garapan orang belanda yang rilis sebelum Usmar Ismailmembuat film Darah dan Doa ini.
Namun sekarang sudah banyak film yang rilis dari sineas asli Indonesia maupun dari film import.
• Angelina Jolie dan Keanu Reeves Dikabarkan Direkrut Marvel Cinematics Universe dan Main Di Film Ini
• 5 Fakta Menarik, Trailer dan Sinopsis Hellboy, Bakal Jadi Film Remake Terbaik 2019?
• Sinopsis Film My Stupid Boss 2, Kisah Bos Pelit yang Pergi ke Vietnam, Tayang Perdana Hari Ini!
Juga tidak dipungkiri banyak dari film tersebut yang tidak cocok dengan selera penikmat perfilman di Indonesia.
Dari yang ditolak untuk tayang di Makasar seperti Dilan 1991 karena ditakutkan ada adegan kekerasan guru sampai alasan geng motor yang berbahaya.
Sampai Film Pocong (2006) yang dinilai sangat horor, sadis, isu sara, sampai pemerkosaan yang brutal.
Dilihat dari begitu banyaknya film yang ditolak maupun dicekal di Indonesia, Tribunstyle merilis beberapa film yang merasakan nasib yang sama, simak deretannya yang diambil dari beberapa sumber.
Film Indonesia Yang Dicekal di Indonesia.
Pagar Kawat Berduri (1961), Film tentang komunisme di Indonesia yang dicekal oleh Partai Komunis Indonesia.
Tiada Jalan Lain (1972), Film yang diproduser i oleh Robby Tjahjadi yang terlibat kasus penyelundupan mobil mewah.
Romusha (1972), Film ini dianggap dapat mengganggu hubungan Jepang dan Indonesia.
Saidjah dan Adinda (1976), Film yang menceritakan tentang Max Havelaar yang baik hati namun tidak benar.
Wasdri (1977) Film yang dianggap Kejaksaan Agung Indonesia saat itu. Wasdri adalah seorang buruh angkut di Pasar Senen, Jakarta, yang hanya diberikan upah separuh oleh seorang istri jaksa di Kejaksaan Agung.
Bandot Tua (1978), diubah judulnya menjadi Cinta Biru, karena kata “Bandot” dinilai bermakna negatif.
Petualang-petualang (1978), judulnya diharuskan diubah dari “Koruptor, Koruptor”. Film ini mengisahkan berbagai bentuk korupsi besar-besaran.
The Year of Living Dangerously (rilis 1982 dan dilarang hingga 1999)[1] film Australia tentang Jakarta di bawah Orde Lama pada tahun 1965.
Buah Hati Mama (1983), memuat dialog tentang kakek yang pintar menyanyi karena berteman dengan mantan Kapolri Hoegeng Imam Santoso. Bagian ini digunting habis.
Lalu ada film Tinggal Landas, yan disutradarai Sophan Sophiaan, diminta menambahkan kata Buat Kekasih menjadi Tinggal Landas buat Kekasih (1984), karena Indonesia saat itu sedang dalam proses tinggal landas.
Pembalasan Ratu Laut Selatan (1988) karena eksploitasi seks.
• Sinopsis dan Trailer Film Ave Maryam Segera Tayang, Dilema Cinta Seorang Biarawati Dari Semarang
• Teaser Trailer dan Preview Game Of Thrones Season 8, Siap Untuk Season Terbarunya?
• Tayang Perdana Hari Ini, Simak Sinopsis Film Suporter Masuk Pesantren Lengkap dengan Trailernya!
Kanan Kiri OK (1989), diharuskan berganti judul dari Kiri Kanan OK karena kata 'Kiri' memberi kesan PKI.
Nyoman dan Presiden (1989), diminta agar judulnya diubah menjadi Nyoman dan Bapaknya, Nyoman dan Kita, Nyoman dan Bangsa, Nyoman dan Merah Putih, atau Nyoman dan Indonesia. Film ini akhirnya berjudul Nyoman Cinta Merah Putih.
Merdeka 17805 (2001), film Jepang tentang andil Tentara Kekaisaran Jepang dalam proses kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Buruan Cium Gue (2005), diprotes oleh Abdullah Gymnastiar dan Majelis Ulama Indonesia karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat.
Pocong (2006), Lembaga Sensor Film melarang film ini beredar karena dianggap sadis, menimbulkan luka lama, membawa unsur suku, agama, ras dan budaya serta pemerkosaan yang brutal.
Suster Keramas (2009), diprotes oleh Majelis Ulama Indonesia karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar)