Berita Duka
Suami Saphira Indah Tak Kuasa Menahan Tangis Tatkala Kumandangkan Adzan di Sisi Jenazah Sang Istri
Air mata suami Saphira Indah, Rico Hidros Daeng tumpah tatkala mengadzankan jenazah sang istri ketika dimasukkan ke liang lahat.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Air mata suami Saphira Indah, Ai Rico Hidros Daeng tumpah tatkala mengadzankan jenazah sang istri ketika dimasukkan ke liang lahat.
Rico turut serta turun ke liang lahat untuk membawa dan menguburkan sendiri Saphira Indah.
Dalam video Youtube yang dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Kamis (31/1/2019), Rico terlihat berada di posisi paling ujung.
Ketika jenazah Saphira Indah telah dikeluarkan dari keranda, ia segera membawa dan menopang bagian kepala istrinya.
Rico terlihat mengecup jenazah istrinya sebelum benar-benar meletakkannya ke liang lahat.
• Ketegaran Suami Saphira Indah Kehilangan Istri dan Calon Buah Hati, Ajal Kita Nggak Bisa Prediksi
Tangis Rico tumpah tatkala mengumandangkan adzan di sisi jenazah Saphira.
Suara adzannya terdengar bergetar, ia pun berhenti sejenak.

Tangisnya tumpah, pelayat pun berusaha untuk menguatkan Rico dan memintanya untuk melanjutkan adzannya.
Jenazah Saphira Indah sendiri dimakamkan di TPU Budi Darma, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1/2019) siang.
Sebelumnya, Rico Hidros Daeng, akhirnya mengungkapkan penyebab istrinya meninggal dunia.
Ketika ditemui di rumah duka di kawasan Lagia, Tnajung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1/2019), Rico Hidros Daeng mengungkapkan jika sang istri meninggal dunia tanpa sakit apa pun.
"Jadi enggak ada keluhan sakit yang gimana. Enggak ada. Karena tiap bulan kan rajin kontrol, check up. Makanan dijaga, semua dijaga," ujar Rico, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Kamis (31/1/2019).
• Suami Kisahkan Kronologi Saphira Indah Sebelum Meninggal, Keluhkan Sesak Nafas, Minta Dibawa ke RS
Hanya saja, sebelum meminta dirawat di rumah sakit, Saphira Indah sempat mengeluhkan sesak nafas.

"Sebenernya enggak ada sakit yang gimana. Cuma sesak nafas biasa doang. Tapi, selama lima hari, hari kelima fatal. Jadi ada masalaah pernafasan di paru paru," kenang Rico.
Rico kemudian menceritakan bagaimana Saphira mengeluhkan sesak dan meriang, serta mengajak suaminya ke rumah sakit.