Berita Terpopuler
Ini 7 Tanda, Cara Pencegahan & Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening Diderita Ustaz Arifin Ilham
Ustadz Arifin Ilham divonis kanker kelenjar getah bening, berikut 7 tanda beserta cara pencegahan sekaligus pengobatan penyakit mematikan tersebut!
Penulis: anggraini nurul fatimah
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Saat ini Ustadz Arifin Ilham sedang berjuang melawan penyakitnya, ia divonis dokter menderita penyakit kanker kelenjar getah bening.
Sempat dikabarkan sembuh, kini keadaan Ustdaz kondang tersebut kembali menurun.
Akibat menurunnya kondisi sang ustadz, ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta.
Saat ini Ustadz Arifin Ilham sedang sakit mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Kabar jatuh sakitnya salah satu ustadz kondang tanah air ini memang menyita perhatian banyak orang, termasuk juga presiden Indonesia.
• Ustadz Jefri (Uje) Meninggal 5 Tahun Lalu, Begini Nasib Anak-anaknya yang Beranjak Dewasa!
Hari ini Presiden RI Jokowi ikut menjenguk Ustaz Arifin Ilham, Rabu (9/1/2019).
Dikutip TribunStyle dari Tribun Jateng, pada kesempatan itu, Jokowi tampak datang dengan mengenakan kemeja putih dan celana bahan warna hitam.
• Ustadz Abdul Somad Sentil: Yang Kemarin Pucat Debat Lawan Felix Siauw, Abu Janda Pun Membalas
Pada foto yang diposting oleh Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, tampak ada dua foto yang memperlihatkan suasana hangat di Paviliun Kencana, RSCM tersebut.
Di foto itu, Ustaz Arifin Ilham juga terlihat mengenakan kaus berwarna putih, sarung putih, dan penutup kepala warna putih.
Kondisinya tampak masih mengenakan selang di hidungnya.
Di foto, terlihat Jokowi dan Ustaz Arifin Ilham tertawa bersama seperti sedang membicarakan sesuatu yang menarik.
Lalu sebenarnya apa yang bisa menjadi tanda jika sebenarnya seseorang tersebut memiliki penyakit kanker kelenjar getah bening?
Berikut 7 tanda penyakit kanker kelenjar getah bening yang berhasil TribunStyle kutip
dari berbagai sumber:
• Yusuf Mansur Komentari Foto 3 Tokoh Jenguk Arifin Ilham: Anies Baswedan, Maruf Amin hingga Jokowi
1. Bengkak di daerah kelenjar getah bening
Kanker ini awalnya akan menimbulkan bengkak atau benjolan di daerah tubuh yang terdapat kelenjar getah bening.
Umumnya muncul di sekitar leher, ketiak, dan pangkal paha.
2. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas juga perlu diwaspadai limfoma.
Biasanya, penurunan berat badan lebih dari 10 persen dan setidaknya terjadi selama 6 bulan.
• 4 Tanda Kehadiran Kanker Getah Bening Menyerang Ustaz Arifin Ilham & Jurnalis Metro TV Rifai Pamone
3. Berkeringat malam hari
Berkeringat malam hari yang menjadi gejala limfoma bukan karena melakukan aktivitas fisik.
Pada pasien limfoma, bisa keluar keringat pada malam hari, meskipun udara dingin atau kamar memakai AC.
Hal ini disebabkan metabolisme sel yang terganggu.
Terkadang disertai meriang dari malam sampai dini hari, hingga tubuh terasa gatal-gatal.
4. Demam
Banyak penyakit yang menimbulkan gejala demam.
Namun, pada pasien limfoma, demam yang terjadi biasanya tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 37 derajat celsius dan tidak pernah lebih dari 38 derajat celsius. Demam pun akan hilang timbul.
5. Kelelahan
Pasien limfoma biasanya juga akan merasa sangat lelah atau lemah.Misalnya, napas menjadi pendek dan sulit bernapas saat tingginya aktivitas, padahal sebelumnya baik-baik saja.
6. Perut terasa penuh
Gejala lainnya, yaitu perut terasa nyeri atau kurang nyaman. Selain itu juga terasa penuh di perut.Jika beberapa gejala ini muncul terus- menerus, sebaiknya segera periksa ke dokter.
7. Kurang sel darah merah (anemia)
Biasanya penderita juga akan terkena anemia atau kekurangan sel darah merah akibat penyakit tersebut.
Cara pencegahan
Berikut beberapa cara untuk mencegah atau mengetahui apa penyebab pembengkakan kelenjar getah bening yang TribunStyle kutip dari hallosehat, adenopati yang muncul menjadi pertanda ada yang salah dengan tubuh Anda, atau mungkin juga hanya infeksi ringan.
Namun, juga bisa menjadi gejala dari beberapa penyakit yang mendasarinya. Untuk memastikannya, dokter akan mengecek adenopati yang muncul pada tubuh Anda dan gejala lain yang alami.
Kemudian, Anda mungkin perlu melakukan beberapa tes seperti:
1. Tes darah. Ini dilakukan untuk memastikan dugaan dokter akan penyakit yang mendasarinya.
2. Scan/pemindaian. Ini dilakukan untuk menemukan sumber infeksi atau mencari kemungkinan tumor.
3. Biopsi. Ini dilakukan jika dokter mencurigai pembengkakan tersebut adalah tumor atau kanker.
Cara Pengobatan:
Seperti dikutip TribunStyle dari Hallosehat, dalam beberapa kasus, pembengkakan kelenjar getah bening bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa obat-obatan dari dokter.
Ini kalau penyebab penyakitnya cukup ringan seperti influenza atau keracunan makanan.
Akan tetapi, bila kondisi Anda cukup serius dan disebabkan oleh penyakit yang parah, Anda akan membutuhkan pertolongan medis.
Namun, beberapa penyebab belum ditemukan obatnya sehingga Anda hanya bisa mengendalikan supaya gejalanya tidak tambah parah.
Misalnya pada kasus kanker getah bening limfoma Hodgkin dan kanker getah bening limfoma non-Hodgkin.
Lebih jelasnya, simak beberapa pilihan pengobatan untuk pembengkakan kelenjar getah bening berikut ini.
Pengobatan antibiotik atau antiviral:
Obat-obatan ini adalah perawatan paling umum untuk pembengkakan yang disebabkan infeksi bakteri.
Antibiotik akan membantu menghentikan perkembangbiakan serta infeksi bakteri dalam tubuh Anda.
Sedangkan kalau penyebab pembengkakan kelenjar getah bening adalah virus, Anda akan diberi obat-obatan yang bisa meringankan gejala yang timbul.
Untuk hasil pengobatan yang terbaik, ikuti anjuran dokter dan apoteker.
Mengatasi penyebab:
Kadang, pembengkakan merupakan akibat dari kondisi kesehatan yang buruk, seperti lupus atau rheumatoid arthritis yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Mengobati kondisi tersebut dapat menyembuhkan pembengkakan pada kelenjar getah bening secara efektif.
Perawatan kanker:
Perawatan ini diberikan pada pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh kanker.
Jenis kanker akan menentukan perawatan yang dapat meliputi operasi, terapi radiasi atau kemoterapi. (TribunStyle/Anggraini Nurul Fatimah)
Jangan lupa Like dan Subscribe ya!
Video: