Breaking News:

Fakta Terbaru Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Dugaan Pelaku Keraskan Volume TV saat Beraksi

Salah satu fakta yang cukup membuat curiga adalah kerasnya volume televisi yang terdengar di kala keempat korban ditemukan tak bernyawa.

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Kolase TribunStyle.com/Tribunnews
Kolase pembunuhan satu keluarga di Bekasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang terjadi Selasa (13/11/2018) dini hari menyisakan cukup banyak teka-teki yang hingga kini masih diselidiki oleh pihak berwajib.

Salah satu fakta atas pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang cukup membuat curiga adalah kerasnya volume televisi yang terdengar di kala keempat korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya oleh tetangga.

Dijelaskan oleh mantan Ketua RT setempat, Agus Abdullah, volume televisi yang sangat keras menjadi salah satu yang patut dicurigai.

"Televisi dipasang keras sekali, menurut yang kontrak di belakang," ujarnya, dikutip TribunStyle.com dari Grid.ID, Rabu (14/11/2018).

Saking kerasnya, tetangga sempat mengira jika sedang ada latihan Natal.

Bahas Soal Makan Teman, Luna Maya Ragukan Kedekatan Syahrini dengan Sang Mantan, Reino Barack

"Malah mereka sempat mengira jika sedang ada latihan untuk Natal," tambah Agus.

Dia pun menduga jika suara televisi memang sengaja dikeraskan pelaku untuk menyamarkan suara korban saat dibunuh.

"Mungkin ya, sengaja dikencangkan supaya tidak terdengar suara kencang," tuturnya.

Dia pun menaruh curiga lantaran tidak ada satu pun tetangga yang mendengar adanya suara teriakan atau kegaduhan dari dalam rumah.

"Nggak ada teriakan, kita nggak dengar apa-apa dari dalam, saya juga bingung," tukasnya.

Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini pun membentu tim gabungan bersama Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Pondokgede untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.

"Kami sudah olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polda Metro Jaya bakal membentuk tim beserta Polres Bekasi Kota dan Polsek Pondok Gede, semua tim akan melakukan penyelidikan," jelas Kabid Huma Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono.

Polisi pun masih akan mencari motifnya.

Ramalan Cuaca Kamis 14 November 2018 di 33 Kota Besar Indonesia, Waspada Potensi Banjir!

"Kami akan mencari motifnya. Dalam olah TKP kami juga mencari apakah ada sidik jari, barang bukti hasilnya kami evaluasi kita selidiki," tambahnya.

Menurut Argo, tidak ada harta kekayaan atau barang korban yang dilaporkan hilang.

"Dari informasi tim kami perhiasan masih ada perhiasan, uang masih ada. Kami masih mendalami. Termasuk keterangan pihak keluarga, kami akan dalami tunggu kondisi mereka masih berduka," katanya.

Satu keluarga ditemukan tewas di rumah kontrakan di Jalan Bojong nangka II RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018).
Satu keluarga ditemukan tewas di rumah kontrakan di Jalan Bojong nangka II RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018). (TribunStyle.com Kolase/KOMPAS.com/-DEAN PAHREVI/WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)

Seperti dikabarkan sebelumnya, pasangan suami istri beserta kedua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II RT 001 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecematan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Adapun keempat korban tersebut adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, kedua korban pasangan suami istri Diperum dan Maya tewas karena luka benda tumpul.

Sementara, kedua anak mereka, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, melainkan tewas karena kehabisan oksigen.

"Ada luka benda tumpul dengan luka senjata tajam. Berbeda-beda suami dan istri pada leher, sedangkan anak luka kehabisan oksigen karena tidak ditemukan luka terbuka," ujar Indarto, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Selasa (13/11/2018).

Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh Feby Lofa Rukiani yang merupakan warga yang mengontrak rumah korban.

Jenazah Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diberangkatkan ke Samosir

Sekitar pukul 03.30 WIB, ia melihat pintu gerbang kontrakan terbuka dan televisi di ruang kontrakan menyala.

Feby pun berinisiatif memanggil salah satu korban dari luar rumah.

pembunuhan satu keluarga Bekasi
pembunuhan satu keluarga Bekasi (Tribunnews)

Namun, tidak ada sahutan dari dalam rumah.

Feby juga mencoba menelepon korban, akan tetapi tidak diangkat.

Ia pun memutuskan kembali ke kontrakannya.

Sekitar pukul 06.30 WIB, biasanya korban sudah mau berangkat.

Tapi, saksi tidak mendapati tanda-tanda korban bersiap kerja.

Ia pun mulai curiga dan mencoba membuka jendela rumah korban.

Ketika menyaksikan isi ruangan, Feby menyaksikan korban sudah tergeletak dengan bersimbah darah.

Ia pun berteriak hingga teriakannya didengar oleh Yapi, tetangga korban yang melintas.

"Jam 6 lebih, ada orang kontrakan dalam teriak. Saya lihat sudah terbuka, jendelanya kebuka. Saya lihat sudah meninggal dan berdarah. Ada uang Rp 100 ribu di sekitar korban, dan TV menyala," terang Yapi.

Mereka pun segera melapor RT dan Polsek Pondok Gede.

Hingga saat inii, polisi masih mencari tahu motif terkait tewasnya satu keluarga ini.

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
pembunuhan satu keluarga di BekasiTribunStyle.comGrid.IDArgo YuwonoPolda Metro JayaDiperum NainggolanMaya Boru AmbaritaSarah Boru Nainggolan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved