Ayah Ini Tidur Bersama Bayinya di Sofa, Namun Kemudian Malah Berakhir Tragis
Seorang ayah bernama Carmine Martino (20) kelelahan dengan rutinitas barunya sebagai orang tua.
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang ayah bernama Carmine Martino (20) kelelahan dengan rutinitas barunya sebagai orang tua.
Lalu ia memutuskan untuk istirahat sejenak setelah menghabiskan seharian itu dengan putranya yang berumur 2 bulan.
Tapi ia tak tahu, bahwa keputusan itu berakibat fatal.
Lucas John Martino jatuh terapit antara tangan ayahnya dan sofa, kemudian ia tewas karena tak bisa bernafas.
Ibunya Hayley Gavrilis (20), yang juga baru saja bangun dari tidurnya berasumsi bahwa Lucas ada di ranjang bayinya.


Saat Hayley tak bisa menemukannya, ia panik dan membangunkan Carmine.
Saat itulah mereka mengetahui bahwa tubuh Lucas yang berada di sofa di pagi hari, 26 November tahun lalu.
Mereka mencoba untuk segala cara untuk menghidupkannya, tetapi paramedis mengkonfirmasi bahwa ia telah tewas.
Kedua orang tua ini berpisah sebulan kemudian.
Dihantui oleh apa yang terjadi dan mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Tetapi sekarang keduanya sudah berbicara bersama dan mencoba meningkatkan kesadaran akan bahaya tidur bersama anak.
Carmine yang berasal dari North Carolina, Amerika Serikat mengatakan: "Banyak yang disalahkan memang, tapi akulah yang paling merasa bersalah.

"Menjadi seorang ayah - sudah menjadi tanggung jawabku untuk melindungi keluargaku, putraku dan kekasihku dan aku sudah gagal. Aku sangat marah pada diriku sendiri.
"Hal terbesar adalah kekecewaan yang membuat anakku meninggal dan mengecewakan kekasihku dan juga seluruh keluargaku. Semua orang mencintai bocah mungil itu.
"Aku berusaha untuk lebih baik setiap hari. Tapi tak ada cara lain untuk hidup dengan gambaran aku melakukan CPR terhadap anakku sendiri, itu akan menghantuiku selamanya.
"Aku mencoba sebaiknya untuk melalui kesedihanku, aku tahu aku mengalami gangguan stres pascatrauma.
"Aku tak ingin melupakan apa yang telah terjadi, aku tak pernah ingin melupakan apa yang terjadi. Tapi aku ingin belajar untuk hidup dengan hal ini, itulah hal yang aku ingin ajarkan pada diriku sendiri."

Hayley pun juga didiagnosa mengalami PTSD dan kecemasan dan terkadang serangan kepanikan.
Ia mengatakan sedang melakukan pengobatan, namun obatnya membuatnya mati rasa dan ia merasa ia tak merasakan kesedihan seperti seharusnya.
Hayley yang juga berasal dari North Carolina mengatakan: "Aku sering memikirkan Lucas dan aku menangis bisa sampai sepuluh kali sehari.
"Aku punya depresi dan kecemasan tapi aku merasakan kematian putraku dan aku tahu harus melewatinya.
"Aku masih melewati proses berduka dan setiap hari malah bertambah parah. Aku tak bisa tidur, aku selalu memikirkan detail-detail yang terjadi pada malam itu.
"Teman-teman dan keluargaku selalu mengatakan bahwa ini bukanlah salahku tapi aku tetap berpikir jika saja aku tidak tidur selama itu mungkin ia masih hidup saat ini.

"Sebelum Lucas meninggal aku tak terlalu relijius. Aku selalu mengutuk Tuhan atas apa yang terjadi tapi aku sadar jika aku tak percaya Tuhan maka ke mana anakku pergi?
"Ke mana aku memproyeksikan anakku jika ia tidak pergi ke surga?"
Carmine dan Hayley saat itu memang baru saja mendekorasi rumah mereka untuk Natal, pertama kalinya sebagai keluarga, setelah itu Haley beristirahat dan Carmine bersama Lucas menonton football.
Mereka berdua mengatakan bahwa saat ini mereka sadar tentang bahaya ketiduran dengan bayi dan ingin memastikan tak ada orang lain yang mengalami trauma seperti yang kami rasakan.
Hayley mengatakan: "Aku tertidur pada pukul 19.00 dan saat aku bangun sudah tengah malam. Aku tak berencana untuk tidur selama itu tapi aku sangat lelah.
"Saat aku bangun aku sadar Carmine sudah tidur dan aku tak dapat melihat Lucas. Aku berpikir bahwa Carmine sudah meletakkannya di ranjang bayi dan aku pun melihatnya.

"Aku mendekati pasanganku dan membangunkannya dan mengatakan 'di mana Lucas?' Ia sangat bingung saat itu. Ia mengangkat tangannya dan kamu dapat melihat tubuh Lucas di antara tangan dan lengan kursi.
"Tubuh Lucas sudah tak bernyawa. Carmine mencoba untuk melakukan CPR dan aku menelpon 911 dan kami diberitahu untuk melakukannya.
"Aku hanya berteriak dan berteriak kepada mereka untuk cepat membawa ambulans dan datang 12 menit kemudian.
Carmine yang kerja 13 jam sehari sebagai kontraktor konstruksi memang sengaja meliburkan diri hari itu untuk menghabiskan waktu bersama dengan putranya dan kekasihnya.
Carmine mengatakan: "Aku biasanya bekerja di hari minggu tetapi hari itu Hayley memohon padaku untuk libur sehingga bisa mempersiapkan rumah untuk menghadapi Natal sebagai sebuah keluarga baru.

"Kami mendekorasi pohon natal dan aku menata lampu-lampu di luar rumah. Saat itu keluarga kami sempurna.
"Setelah hari yang panjang dan melelahkan kami ingin menghabiskan malam dengan bersantai. Hayley tidur sejenak dan aku menonton football.
Carmine saat itu duduk tegak dengan Lucas berada di dadanya saat ia ketiduran.
Saat Hayley dan Carmine mengetahui Lucas ada di sofa, Carmine menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
Carmine mengatakan: "Aku mengecek dan mencoba mendengarkan detak jantungnya tapi tak ada.
"Aku melakukan CPR dan aku melakukannya selama 12 menit sampai ambulans datang.
"Ayah Hayley yang tinggal di dekat situ juga datang dan ingin mengambil alih CPR tapi aku tak bisa berhenti. Aku tetap melakukannya.
"Itulah momen terburuk seumur hidupku."
Paramedis tetap mencoba menyelamatkan nyawa Lucas dengan melakukan CPR selama perjalanan selama 45 menit, tapi tetap tak bisa terselamatkan.
Di rumah sakit, dipastikan kematiannya karena kehabisan nafas.
Carmine mengatakan bahwa Lucas memindahkan dirinya sendiri ke tempat yang lebih hangat dan dalam posisi itulah ia tak bisa bernafas.
Carmine pun sekarang sedang meningkatkan kesadaran tentang kematian bayi karena terjepit orang tuanya sendiri.
Ia juga mengatakan bahwa orang tua saat ini harus bisa melakukan CPR untuk bayi.
Carmine mengatakan: "Ini bisa terjadi pada siapa saja, itulah kenapa aku ingin berbicara.
"Kami tahu dan sangat hati-hati untuk tak tidur bersamanya. Ini hanya kesalahan kecil tapi berakibat sangat fatal.
"Aku bekerja setiap hari selama 13 jam hampir setiap hari. Kami juga orang tua baru, jadi aku tak sadar aku sangat kelelahan.
"Aku tak ingin orang lain merasakan hal tragis yang sama sepertiku.
"Aku akan melakukan apa pun agar orang lain tak merasakan seperti ini." (Dimas Setiawan)