Ngeri, Beranak Dalam Kubur Ternyata Benar-benar Ada, Arkeolog di Italia Ini Berhasil Membuktikannya!
Temuan itu berupa sisa-sisa kejadian beranak dalam kubur alias post-mortem foetal extrusion dari abad pertengahan di Italia.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Diah Ana Pratiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Kamu pastinya pernah mendengar istilah beranak dalam kubur, bukan?
Yap, kalimat sejenis itu memang sering terdengar di film-film horor saja.
Kendati demikian, beberapa hari yang lalu, beberapa arkeolog berhasil membuktikan bahwa beranak dalam kubur benar-benar ada.
Tribunstyle melansir dari Science Alert, temuan itu berupa sisa-sisa kejadian beranak dalam kubur alias post-mortem foetal extrusion dari abad pertengahan di Italia.
• Meski Sudah Beranak, 7 Hot Mama Ini Tetap Memesona dan Awet Muda Lewat Olahraga
Tim arkeolog yang berasal dari Universitas Ferrara dan Universitas Bologna menemukan fakta mengejutkan tersebut dalam sebuah makam batu di Bologna, Italia.
Para peneliti memperkirakan, makam batu itu berusia lebih dari 7 hingga 8 abad.
Berdasarkan hasil penyelidikan, mayat perempuan dalam makam tersebut diperkirakan berusia antara 25 hingga 35 tahun saat meninggal.
Sementara janinnya sendiri sekitar 38 minggu atau 8,7 bulan.
Perkiraan usia tersebut didapatkan berdasaran panjang tulang paha sang janin.
Dari hasil tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa kematian sang ibu sangat dekat dengan waktu kelahiran normal janin itu.
Hal itulah yang membuktikan bahwa istilah beranak dalam kubur itu benar-benar ada.
Terlebih, bagian kepala si janin ditemukan di dekat paha sang ibu.
Sedangkan bagian kaki janin ada di dalam rongga pelvis ibunya.
Peneliti menggambarkan bahwa saat lahir dalam kubur, setengah tubuh si janin sudah keluar dari rahim.

Hal yang kerap muncul di kisah horor ini terjadi karena proses pembusukan tubuh setelah meninggal.
Menurut para peneliti, gas yang dihasilkan tubuh saat terajdi pembusukan memaksa si janin keluar dari tubuh ibunya.
Karena itulah, mayat si wanita terlihat seperti sedang melahirkan.
"Menurut saya, tekanan dari gas membuat janin yang telah mati lahir lewat pecahan lubang dari rahim hingga vagina," jelas Jen Gunter, ginekolog.
Kejadian ini tergolong peristiwa langka dalam dunia arkeologi.
Namun, akan semakin langka lagi jika mayat si ibu menjalani proses pengawetan sebelum dimakamkan.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk subscribe YouTube Channel dan Fanpage TribunStyle.com di bawah ini: