Breaking News:

Dimarahi Sang Ibu Karena Sering Bermain Ponsel, Siswi SMP di Kediri Ditemukan Tewas Gantung Diri

Warga Kediri digegerkan dengan penemuan jenazah perempuan pada hari Senin (12/3/2018) kemarin malam.

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Ilustrasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Warga Kediri digegerkan dengan penemuan jenazah perempuan pada hari Senin (12/3/2018) kemarin malam.

Jenazah tersebut ditemukan tewas di sebuah pohon tak jauh dari kediamannya.

Peristiwa ini terjadi di Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

Korban yang merupakan seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini terlihat mengenakan baju putih, celana hitam, dan berkerudung.

Kasi Humas Polsek Wates Bripka Agung Sulistyo mengatakan bahwa pihaknya sudah berada di lokasi kejadian.

Tribunstyle melansir dari TribunJatim."Korbannya masih pelajar," tuturnya.

Polisi menyimpulkan bahwa perempuan tersebut tewas karena gantung diri.

Pasalnya, tim INAFIS tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh korban.

Mereka hanya menemukan luka bekas jeratan tali di lehernya.

"Korban murni bunuh diri," ungkap Agung.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, diketahui korban berinisial ARP (16).

"Jenazah korban telah dievakuasi," ujarnya.

Polisi menduga, penyebab siswi kelas 3 SMP itu gantung diri lantaran korban dimarahi ibunya, Sumarti (43).

Agung menjelaskan, korban kerap dimarahi karena sering bermain ponsel.

Dua pekan lalu. korban menjual motor matic Suzuki Spin miliknya.

Sebagian uang dari penjualan motor itu dia gunakan untuk membeli dua buah ponsel.

Geram dengan aksi putrinya yang terus-terusan bermain ponsel, Sumarti lalu menjual handphone tersebut.

"Handphone milik korban dijual oleh ibunya," bebernya.

Pasca peristiwa itu, korban sempat marah hingga tak bertegur sapa dengan ibunya.

"Korban mendiamkan ibunya," ungkapnya.

Agung menambahkan, jenazah korban pertama kali ditemukan oleh pamannya yang bernama Sugiono (45).

Kala itu, Sugiono sedang mencari daun ketela untuk pakan ternak di sekitar lokasi kejadian.

"Pamannya memberitahu ke ibu dan kakek korban yang diteruskan melapor ke polisi," terang Agung.

Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan pada Polsek Wates agar jenazah korban tidak diotopsi.

"Kejadian bunuh diri ini adalah musibah,"pungkasnya.

Sosok Korban di Mata Tetangga

Tribun Jatim
Tribun Jatim ()

Arip, tetangga korban, mengenal ARP sebagai sosok pekerja keras.

Korban merupakan anak pertama dari emapt bersuadara.

ARP juga dikenal sebagia gadis yang rajin dan mandiri.

Dia tidak menyangka tetangganya akan melakukan aksi bunuh diri seperti itu.

"Dia (korban) masih sekolah, nyambi bekerja di warung bakso Dusun Beji, Desa Wonorejo dekat rumahnya," tuturnya kepada Surya, Senin (12/3/2018).

Sebelum kejadian bunuh diri itu, para tetanggap sempat melihat korban pulang les pada Minggu (11/3/2018) sore.

Di hari kematian korban, pihak keluarga sempat panik mencari keberadaannya.

"Korban menghilang dari rumah dicari tapi tidak ketemu," ungkapnya.

"Jenazah korban disemayamkan di rumah," imbuhnya. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Subscribe Channel YouTube dan like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
KediriSuzuki
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved