Breaking News:

Heboh Rilis Terbaru BPOM, Albothyl Secara Ilmiah Tak Disarankan untuk Obat Sariawan, Berbahaya!

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan surat pernyataan mengejutkan soal obat kumur sariawan tersebut.

Penulis: Verlandy Donny Fermansah
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
Kolase TribunStyle
Albothyl sebagai obat sariawan 

TRIBUNSTYLE.COM - Pernakah anda menggunakan Albothyl, obat kumur untuk meredakan sariawan?

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) baru saja mengeluarkan surat pernyataan mengejutkan soal obat kumur sariawan tersebut.

Surat perhial “Rekomendasi Hasil Rapat kerja Aspek Kemanan Pasca Pemasaran Policresulen dalam Bentuk Sediaan Cairan Obat Luar Konsentrat 36%” ini viral di media sosial sejak diunggah akun Twitter @Cho_ro, Rabu (14/2/2018).

Dalam postingan itu menunjukan surat dengan kop resmi BPOM tertanggal 3 Januari 2018.

"Akhirnya perjuangan keras 4 tahun temen temen dokter gigi terbayar. Albothyl resmi TIDAK DISARANKAN sebagai obat oral/sariawan oleh BPOM." tweet akun tersebut.

Ada empat poin yang perlu diingat dalam surat kajian BPOM tersebut.

Apalagi soal kandungan Policresulen dalam Albothyl.

Berikut empat poin penting dalam surat resmi BPOM tersebut.

* Tidak terdapat bukti ilmiah/studi yang mendukung indikasi Policresulen cairan obat luar 36% yang telah disetujui;

* Policresulen cairan obat luar 36% tidak lagi direkomendasikan penggunaannya untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi dan adontology;

* Policresulen cairan obat luar 36% merupakan obat bebas terbatas yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter, tersedia dalam bentuk cairan konsentrat 36% dan penggunannya sangat berisiko/berbahaya jika digunakan tanpa pengenceran dahulu;

* Terdapat laporan chemical burn pada mucosa oral terkait penggunaan Policresulen cairan obat luar 36% oleh konsumen;

Alasan BPOM berani mengeluarkan rekomendasi itu sebagai berikut.

1. Risiko Policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36% lebih besar daripada manfaatnya, sehingga Policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36% tidak boleh lagi beredar untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi dan adontologi.

2. Dilakukan re-evaluasi indikasi Policresulen dalam bentuk sediaan ovula dan gel pada saat proses renewal karena indikasi yang tercantum pada informasi produk Policresulen dalam bentuk sediaan ovula dan gel sama dengan indikasi yang tercantum pada informasi produk Policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36%.

()

Tentang Policresulen

Dilansir dari beberapa situs ilmiah, Policresulen memiliki resiko tinggi.

Situs kesehatan Mims.com menyebutkan Policresulen menjadi zat yang tak boleh sampai tertelan manusia.

Jika sampai tertelan maka pasien harus minum air sebanyak mungkin dan segera berkonsultasi dengan dokter.

Dikutip dari situs Kompasiana.com, Dokter Gigi Widya Apsari pernah mengulas hal serupa dalam artikel berjudul “Dok, Sariawan Saya Tidak Sembuh-sembuh”.

Dalam artikel itu Widya membagikan pengalaman saat menangani pasien dengan keluhan sariawan tak kunjung sembuh.

Banyak pasien menggunakan obat sariwan dengan kandungan Policresulen.

Obat itu disebut 'obat sariawan terkenal'.

“…yang katanya (di iklan) untuk mengobati sariawan,” tulis Widya.

Widya akhirnya menjelaskan tentang Policresulen dengan kesimpulan sebagai berikut.

“Jadi kalau anda merasa dengan Policresulen bisa menyembuhkan sariawan anda, yang perlu anda ketahui, bahwa dari jurnal yang membahas pengobatan sariawan, tidak ada satu jurnal pun yang menyebutkan Policresulen sebagai drug of choice untuk sariawan.” tegas Widya.

Jadi masihkan anda memilih obat dengan kandungan Policresulen untuk mengobati sariawan?

(Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)

Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
BPOMAlbothyl
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved