10 Alasan Mengapa Tahun Baru Jadi Waktu Paling Buruk untuk Liburan, Mending di Rumah Aja

TRIBUNSTYLE.COM - Tahun baru selalu tampak menyenangkan, semarak dan penuh dengan perayaan.

Memang benar, banyak acara untuk menyambut tahun baru.

Karena tahun baru di berbagai negara juga merupakan waktu untuk liburan.

Indonesia juga termasuk negara yang merayakan Tahun Baru Masehi.

• Tak Terima Diklakson, 4 Pemuda Ini Bully Seorang Bapak di Jalan, Begitu Dia Buka Jaket Eng Ing Eng

Itu bisa terlihat dijadikannya tanggal 1 Januari sebagai hari libur nasional.

Waktu ini digunakan oleh banyak orang untuk bertemu dengan keluarga atau teman.

Mereka biasanya merencanakan liburan saat momen tahun baru.

Tapi tahukah kalian bahwa sebenarnya tahun baru bukanlah momen yang tepat untuk liburan?

Melansir dari thisisinsider.com (15/12/2017) momen tahun baru menjadi waktu paling buruk untuk liburan.

Setidaknya ada 10 alasan mengapa tahun baru menjadi waktu paling buruk untuk liburan.

1. Harga makanan dan minuman melambung

Jika kamu pergi keluar pada Malam Tahun Baru, jangan harap bisa dapat makanan atau minuman dengan harga murah.

Justru harganya bisa dua kali lipat dari harga normal.

Porsi makanan juga menjadi lebih kecil dan lebih mahal dari biasanya.

Meskipun ada promo atau diskon Tahun Baru, tapi kalian pasti sudah tahu harganya telah dinaikkan sebelumnya.

2. Ada begitu banyak tekanan untuk bersenang-senang

Ada banyak tekanan untuk menghadiri pesta atau acara keren.

Kamu diundang ke acara tahun baru tapi tak punya pasangan atau gandengan, itu juga sebuah tekanan tersendiri.

Buruknya adalah tahun baru selalu jatuh setelah akhir bulan, bagi sebagain orang yang belum gajian itu juga jadi tekanan.

3. Tidak punya pasangan

Ketika kamu tidak datang ke pesta Tahun Baru dengan pasangan atau gebetan itu adalah momen paling canggung yang dirasakan.

Kamu hanya bisa menatap dengan canggung para pasangan lainnya.

Ini bisa menjadi hal yang mengerikan betapa kesepiannya kamu.

Bayangkan terjebak di pesta Tahun Baru di antara para pasangan.

4. Dimana-mana ramai

Bagi penderita klaustrofobia sebaiknya kalian tidak keluar saat malam tahun baru.

Hampir setiap restoran, mall, cafe, jalanan di kota pasti penuh dan sesak dengan banyak orang.

5. Kamu akan banyak belanja

Liburan tak afdol tanpa membeli oleh-oleh atau berbelanja.

Godaan untuk berbelanja semakin banyak saat momen tahun baru.

Ada banyak diskon dan promo dari berbagai produk yang sepertinya tak begitu mendesak untuk dibeli.

6. Tidak ada yang terlihat bagus pakai kacamata Malam Tahun Baru

Dulu ketika awal tahun 2000 merupakan ide yang sempurna untuk membuat kacamata dengan angka 00.

Tapi ketika tahun telah bertambah bingkai kacamata itu jadi semakin konyol.

7. Menyalakan kembang api adalah tradisi lama

Tahun baru memang selalu identik dengan kembang api.

Tapi nyatanya menyalakan kembang api adalah tradisi lama.

Kita tahu resiko bahayanya dan membuang uang hanya untuk kesenangan beberapa detik saja.

Lebih baik melihat kembang api yang dinyalakan orang lain saja.

8. Jika punya anak, kalian tidak mungkin untuk meminta mereka tidur jam 9 malam

Semua orang tnpa terkecuali termasuk anak-anak pasti juga ingin melihat detik-detik pergantian tahun.

Dan itu artinya akan terjadi pada tengah malam.

Maka akan sangat sulit sekali meminta anak untuk tidur cepat di malam tahun baru apalagi saat kalian mengajak mereka liburan.

9. Banyak makanan tahun baru tidak sehat

Pada umumnya makanan pesta Malam Tahun Baru dibuat dengan cara digoreng.

Kalian tentu tidak mau makan makanan seperti sayur atau buah dalam sebuah pesta.

Makanan semacam ini jelas tidak sehat apalagi jika kamu memakannya dalam jumlah yang banyak.

10. Rasa malas di hari berikutnya tidak sepadan

Lelah dan malas setelah liburan Tahun Baru akan kamu rasakan pada akhirnya.

Dan itu bukan cara ideal untuk memulai tahun baru.

Ironinya, resolusi tahun baru yang kamu buat tidak akan terwujud pada akhirnya.

Jadi, untuk apa berfoya-foya, liburan dan ikut berpesta tahun baru semalam saja tapi resolusi tidak berhasil kita wujudkan?

(TribunStyle.com/Rifan Aditya)