Pemerintah Kota Bandung Siapkan Aplikasi Khusus Ojek Pangkalan, Warganet: Tetep Aja Online Juga

TRIBUNSTYLE.COM - Masih ingat kasus pelarangan sementara ojek online di kawasan Jawa Barat?

Yap, seluruh aktivitas ojek online atau ojol di wilayah Jawa Barat diberhentikan untuk sementara.

Hal itu dikarenakan adanya surat pernyataan bersama yang dibuat oleh Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jabar bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Atas dasar hal itulah, Pemerintah Kota Bandung juga menerapkan penghentian yang sama.

Hal itu dilakukan smebari menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat.

Kepala Bidang Pengendalian Dan Penertiban Angkutan ( Bidang PDKT) Dishub Kota Bandung, Yosep Heryansyah membenarkan, untuk sementara waktu para pengemudi angkutan online dilarang beroperasi.

"Betul (dilarang beroperasi) hasil kesepakatan di Dishub Provinsi untuk sementara menunggu revisi Permenhub. Dimohon ( angkutan online) tidak beroperasi dulu," ucap Yosep saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (11/10/2017) pagi.

Agar tidak terjadi bentrokan, Dishub Provinsi Jabar mulai melakukan operasi penindakan bagi ojek online yang masih beroperasi.

Operasi serupa telah dilakukan sejak Selasa (10/10/2017) kemarin.

Tentunya hal ini semakin meresahkan warga Bandung.

Mengingat ojol adalah salah satu pilihan alat transportasi yang lebih efektif dan lebih murah jika dibandingkan ojek konvensional.

Lucunya, pada hari Kamis (12/10/2017) kemarin, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bandung dikabarkan tengah mengerjakan sebuah sistem pengaplikasian teknologi jasa transportasi on-demand pada pengemudi ojek pangkalan yang ada di daerah Bandung.

Intinya, dinakertrans Bandung membuat aplikasi online untuk ojek pangkalan.

Aplikasi ini dinamakan Lojek.

Sistem transportasi ini diharapkan mampu melayani pengantaran penumpang atau barang melalui sistem checkpoint di beberapa lokasi pangkalan ojek sekitaran Bandung.