Hanya Karena Satu Ciuman, Bayi ini Meninggal Begitu Saja, tapi Fakta Menyakitkan Terungkap
Mariana Reese Sifrit baru berusia 18 hari saat dia kalah dalam pertarungan singkat dengan Meningitis HSV1.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Orangtua mana yang ingin melihat anaknya merasa tersiksa dan kesulitan dalam hidup?
Mereka pasti ingin mengusahakan segala upaya demi kebahagiaan buah hatinya.
Sampai detik terakhir, orangtua lah yang akan selalu mendampingi anak-anaknya.
• Boruto Episode 16 - Sudah Berjuang Keras Demi Ikut Ujian Eh Ternyata Denki dan Iwabe. . .
Inilah yang terjadi pada seorang ibu yang memberikan penghormatan terakhirnya kepada bayi perempuannya.
Sang bayi meninggal karena virus yang diyakini dokter menyebar melalui sebuah ciuman.
Mariana Reese Sifrit baru berusia 18 hari saat dia kalah dalam pertarungan singkat dengan Meningitis HSV1 yang menurut dokter dia mungkin tertular dari ciuman seseorang yang membawa virus herpes.
Ibunya, Nicole Sifrit, memberikan penghormatan kepada Mariana di Facebook.
Ia mengaku bahwa dia telah membuat 'dampak besar' pada dunia dalam waktu singkat di sini.
Dia menulis:
"Putri kami Mariana Reese Sifrit mendapatkan sayap malaikatnya pada pukul 8:41 pagi ini di lengan ayahnya dan ibunya tepat di sampingnya."
"Dia sekarang tidak lagi menderita dan berada bersama Tuhan. Terima kasih untuk semua orang yang telah mengikuti perjalanannya dan mendukung kami."
"Dalam 18 hari hidupnya, dia memberi dampak besar pada dunia dan kami berharap dengan Kisah Mariana, kami menyelamatkan banyak kehidupan bayi baru lahir. R.I.P. Malaikat manis. (sic)"
Mariana lahir di West Des Moines, Iowa pada tanggal 1 Juli.
Orangtuanya, Nicole dan Shane menikah hanya enam hari Mariana lahir.
Sayangnya hanya dua jam setelah pernikahan mereka, orangtuanya memperhatikan bahwa Mariana telah berhenti makan dan tidak menanggapi.
Nicole dan Shane membawa anak perempuan mereka ke Blank Children’s Hospital.
Dari situlah mereka diberitahu bahwa Mariana memiliki virus Meningitis yang mengancam nyawa.
Kondisi Mariana memburuk dan dalam waktu dua jam berada di rumah sakit.
Mariana pada akhirnya meninggal dunia.
Tapi dari sini mereka memetik pelajaran berharga.
Keduanya memperingatkan orangtua lain agar bayi mereka terisolasi dan tidak membiarkan 'siapapun' mengunjungi mereka.
Nicole dan Shane saat ini berharap orang lain dapat meningkatkan kesadaran akan bahayanya herpes pada bayi.
"Biarkan bayi terisolasi, jangan biarkan seorangpun mengunjunginya, dan pastikan mereka terus-menerus mencuci tangan," ujar Shane.
"Jangan biarkan orang mencium bayi Anda, dan pastikan mereka bertanya sebelum mereka menggendong bayi Anda," pungkasnya.
Selamat jalan, Mariana Reese Sifrit. (TribunStyle.com/Yohanes Endra Kristianto)
Lahir dengan Empat Tangan dan Kaki, Bayi ini Mengalami Kenyataan Pahit Setelah Dilahirkan
TRIBUNSTYLE.COM - Lagi-lagi sebuah peristiwa tak terduga muncul dalam kehidupan.
Kali ini kejadian yang tak terkira itu dialami oleh orangtua bernama Savita Devi dan Suresh Saw.
Mereka baru saja melahirkan seorang bayi.
Hanya saja ada sesuatu yang janggal pada bayi itu.
• Heboh, Domba ini Lahir Menyerupai Manusia dan Dianggap Titisan Iblis, Begini Pendapat Ahli
Bayi perempuan ini lahir di India dengan dua torso, empat tangan dan empat kaki.
Sontak saja kejadian ini mencuri simpati banyak netizen.
Bayi itu lahir dengan bentuk tubuh yang tak lazim dan membuatnya dirawat secara intens di rumah sakit.
Saat dia terhubung dengan mesin dan alat bantu yang menopang kehidupan, banyak anggota masyarakat menunggu di luar rumah sakit di Lakhisarai, Bihar, untuk menemuinya.
Penderitaan gadis itu tampaknya harus berakhir tak lama kemudian.
Bukan karena ia sembuh dari penyakitnya.

Gadis kecil itu meninggal karena komplikasi setelah kelahirannya pada hari Jumat yang disebabkan oleh kelainan bawaannya.
Devi mengatakan bahwa dia shock setelah kehilangan bayinya.
Sang ibu mencurahkan isi hatinya:
"Saya pikir apapun yang terjadi itu terjadi untuk selamanya. Jika bayi saya hidup dengan cacat ini, setiap hari dalam hidupnya akan seperti kematian. "
Suami Devi, seorang petani, juga menyuarakan perasaannya dengan mengatakan:
"Kami terus merawatnya selama kehamilan. Kami berharap bisa menyambut bayi yang sehat. Tapi takdir memiliki rencana yang berbeda, ini terasa kejam."
"Anak kami terlahir dengan cacat. Saya tidak tahu apakah akan bahagia atau merasa kasihan pada anak kami."
"Tuhan pasti telah mengutuk kita untuk beberapa dosa, kita berkomitmen dalam kehidupan kita sebelumnya."

Dr Mukesh Kumar, yang membantu melahirkan bayi tersebut, mengatakan bahwa anak tersebut tidak dapat diselamatkan karena tidak berkembang sepenuhnya:
"Ini disebut kelainan bawaan. Janin tidak tumbuh dengan baik di rahim karena beberapa alasan."
"Bayi terganggu oleh kondisi yang sangat langka dimana kembar siam tidak terbentuk sepenuhnya."
"Alih-alih menumbuhkan tubuh yang terpisah, anggota tubuh bayi lainnya yang belum berkembang menyerapnya sebagai hasil polymelia."
"Kelainan langka terjadi di rahim saat sel terbentuk secara tidak normal selama perkembangan embrio."
Tak mudah memang mengalami situasi seperti ini.
Netizen pun banyak yang mendoakan bayi dan keluarga itu. (TribunStyle.com/Yohanes Endra Kristianto)