Breaking News:

Mirisnya Indonesia! Tak Perlu Pakai Hacker, Dokumen Rahasia Negara Bisa Dibeli di Warung Gorengan!

Melihat kasus peretasan Rusia di Amerika ini, jangan coba-coba untuk membandingkannya dengan Indonesia deh!

Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
Kolase Tribunstyle

TRIBUNSTYLE.COM - Apakah kamu termasuk orang yang mengikuti berita politik luar negeri.

Kalau iya, apakah kamu tahu soal gonjang-ganjing data rahasia negara di Amerika Serikat yang menyita banyak perhatian?

Selain kebijakannya yang kontroversial, kepemimpinan sosok Donald Trump kerap jadi perbincangan warga dunia karena banyaknya insiden peretasan yang mewarnai administrasinya

Yang terbaru adalah skandal yang melibatkan sosok Donald Trump Jr. terkait kampanye ayahnya lalu.

Video Cuplikan Kocaknya Donald Trump Bengong Saat Dikacangin Wanita ini Bikin Netizen Ngakak!

Donald Trump Jr, putra Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengumumkan rangkaian email yang memperlihatkan seorang warga Rusia menawarkan dia informasi "sensitif" tentang Hillary Clinton.

Praktisi hubungan masyarakat asal Inggris, Rob Goldstone, mengatakan kepada Donald Trump bahwa ada informasi yang merupakan “bagian dari dukungan Rusia dan pemerintahnya untuk mendukung Trump”.

Email kepada Trump Jr, yang diumumkan lewat Twitter itu, mengatakan, "Jaksa penuntut Rusia sudah menawarkan untuk memberi kampanye Trump sejumlah dokumen resmi dan informasi yang akan mendakwa Clinton dan transaksinya dengan Rusia dan akan amat berguna untuk ayah Anda."

Trump Jr menjawab, "Jika itu yang Anda katakan, Saya suka itu."

Penyebaran informasi e-mail ini pun makin meruntuhkan nama sosok Donald Trump.

Seperti yang diketahui banyak pihak, sejak terpilih sebagai Presiden AS, Donald Trump dirundung dengan tuduhan terkait kerjasama dengan Rusia

Kerjasama Trump dengan Rusia ini erat kaitannya dengan upaya untuk mengacaukan kampanye Hillary, capres dari Partai Demokrat dan saingan utama Trump dalam Pilpres 2016.

Awalnya adalah pada Mei 2016, ketika muncul laporan pertama bahwa peretas menjadikan Partai Demokrat sebagai sasaran.

Dalam dua bulan kemudian, laporan-laporan menyebutkan badan intelijen AS melacaknya ke para peretas dari Rusia.

Pada Juli, waktu malam menjelang Konvensi Nasional Demorat, Wikileaks menerbitkan 20.000 email internal yang berhasil dicuri oleh para peretas.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Amerika SerikatIsman HSTwitter
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved