Penelitian Membuktikan Resolusi Tahun Baru Lebih Sering Gagal, Kenapa Gitu Ya?
Resolusi ini sebagai tanda bahwa mereka ingin berusaha menjadi lebih baik di tahun sebelumnya.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Diah Ana Pratiwi
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Ketika tahun berganti, orang suka membuat resolusi dan target-target baru yang mereka ingin capai.
Resolusi ini sebagai tanda bahwa mereka ingin berusaha menjadi lebih baik di tahun sebelumnya.
Sikap seperti ini memang baik dan patut kita contoh.
Kadang orang ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Itulah sebabnya mengapa begitu banyak orang membuat resolusi tahun baru.
Tapi tahukah kalian ini bukan hanya sekedar gagasan tapi menjadi kenyataan bahwa resolusi tahun baru yang sudah dibuat kadang hanya berakhir sebagai wacana saja.
Banyak resolusi tahun baru yang gagal padahal sudah dirancang sedemikian rupa.
Dilansir dari psychologytoday.com bahwa para peneliti telah melihat tingkat keberhasilan resolusi orang-orang.
Umumnya dua minggu pertama akan berjalan dengan indah, tapi masuk pada bulan Februari, orang-orang mulai murtad.
Hingga sampai ke bulan Desember berikutnya, kebanyakan orang akan kembali di mana mereka bersikap seperti sebelumnya, bahkan kadang ada yang menjadi lebih buruk lagi.
Jadi resolusi tahun baru itu hanya bertahan sekitar 2-4 minggu pertama saja.
Mengapa begitu banyak orang tidak menjaga resolusi mereka?
Menurut peneliti John Norcross dan rekan-rekannya, yang menerbitkan temuan mereka dalam Journal of Clinical Psychology, sekitar 50% dari populasi membuat resolusi setiap tahun baru.
Resolusi itu di antaranya adalah penurunan berat badan, olahraga, berhenti merokok, pengelolaan uang yang lebih baik dan pengurangan hutang.