Dengan Desain Bumi Rata, Inilah Peta yang Menggambarkan Dunia Sebenarnya
Untuk membuat peta proporsional, Narukawa memecah bola dunia menjadi 96 segitiga yang nantinya diratakan dan dijadikan bentuk geometrik 3 dimensi
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Lilis Maryati
Laporan Wartawan TribunStyle.com, Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Peta tradisional atas dunia dikenal dengan peta Mercator, mungkin menjadi peta yang paling sering dilihat untuk menggambarkan planet kita, namun, peta ini juga diyakini kurang akurat karena Antartika dan Greenland bentuknya sangat tidak bagus.
Sekarang, seorang seniman dan arsitek Jepang meyakini ia telah menyelesaikan masalah yang berusia 447 tahun dengan sebuah peta origami yang merepresentasikan tanah dan lautan di bumi secara akurat.
Untuk membuat peta proporsional, Hajime Narukawa memecah bola dunia menjadi 96 segitiga yang nantinya diratakan dan dijadikan tetrahedron atau bentuk geometrik 3 dimensi.
Hal ini memungkinkan gambar yang akan 'membuka' ke dalam persegi panjang tetap dengan mempertahankan proporsi suatu daerah.
Peta Narukawa menjadi pemenang Grand Award of Japan sebagai desain paling baik di acara the Good Design Award 2016.
Gerardus Mercator dikenal luas sebagai pembuat peta yang saat ini diterima oleh dunia, ia juga membuat kata "atlas" untuk mendeskripsikan kumpulan dari peta.
Pada 1569, Mercator memperkenalkan petanya kepada dunia dengan menggunakan metode yang disebut proyeksi Mercator.
Proses ini memproyeksikan dunia ke dalam silinder di mana semua garis paralel dari lintang mempunyai panjang yang sama seperti garis ekuator, biasanya digunakan sebagai grafik di laut dan peta klimatologi tertentu.
Walau digunakan di seluruh dunia, diketahui peta tersebut sebagai peta yang sangat tidak akurat, awalnya peta ini didesain untuk membantu para pelaut untuk menavigasi dunia.
Untuk memberikan gambaran yang akurat, Narukawa membuat metode yang berbeda dengan tujuan membuat peta di mana area daratan dan lautan berukuran akurat.
"Peta segitiga dari dunia ini disebut AutaGraph World Map, dibuat dengan memisahkan secara rata permukaan melingkar menjadi 96 segitiga, membuatnya menjadi tetrahedron sambil mempertahankan daerah proporsi dan kemudian menjadikannya persegi panjang," ungkap Narukawa di website AuthaGraph.
"Peta dunia ini bisa disusun dari berbagai arah tanpa ada lipatan yang terlihat. Dari penyusunan peta, sebuah dunia baru dengan segitiga, persegi atau jajar genjang yang bisa dibingkai dengan bermacam area di pusatnya."
Ia mengatakan kepada Spoon-Tamago beberapa tahun lalu bahwa peta ini mungkin tidak terlalu akurat.
Porsi besarnya didominasi dengan perhatian dengan relasi Timur dan Barat.
Sekarang, ada isu perubahan iklim, yang membuat glasier di Greendland meleleh dan lautan sudah berubah.
Pecinta peta bisa mencetak dan melipat peta tersebut untuk membuat peta proporsionalnya sendiri.
Walau peta ini memberikan daratan dan lautan ruang yang seharusnya, namun peta ini belum sempurna.
"Peta ini butuh langkah lebih lanjut untuk menambah angka pemecahan untuk meningkatkan akurasi untuk menjadi peta yang adil," tulis deskripsi dalam Good Design Award.
Proyeksi Mercator memberi bentukan yang tepat untuk daratan, namun itu membuat ukuran daratan yang di utara menjadi lebih besar.
Contohnya dalam proyeksi Mercator, Amerika Utara ukurannya sebesar Afrika dan Greenland bisa sebanding dengan Afrika.
Padahal realitasnya Afrika lebih besar dari keduanya.
Faktanya, Amerika Utara bisa masuk ke dalam Afrika dan masih punya ruang untuk India, Argentina, Tunisia dan beberapa lainnya, Ungkap Mr Wan.
Berubah Drastis! Inilah Penampakan Bumi dari Masa ke Masa Yang Tertangkap Kamera NASA
Seiring dengan berjalannya waktu, manusia pasti mengalami perubahan bentuk.
Mulai dari wajah, suara, hingga bentuk tubuh yang berbeda dari kecil hingga dewasa.
Tapi nggak cuma manusia lho yang mengalami perubahan.
Bumi dan isinya juga sudah mengalami berbagai siklus perubahan yang sangat drastis.
Kalau kamu membandingkan beberapa foto-foto yang dapat ditemukan di situs web NASA, kamu pasti bakal temukan perbedaannya.
Kamu bakal lihat bagaimana manusia telah mengubah penampilan dunia kita selama bertahun-tahun.
Melansir brightside, perbedaan waktu antara foto-foto ini berkisar lima sampai 100 tahun.
Benar-benar peristiwa yang luar biasa!
1. Pedersen Glacier, Alaska.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada musim panas 1917, dan sebelah kanan pada musim panas 2005.
2. Aral Sea, Central Asia.

nasa.gov
Sebelah kiri adalah penampakan Aral Sea pada bulan Agustus tahun 2000, sedangkan foto di sisi kanan diambil pada Agustus 2014.
3. Carroll Glacier, Alaska.
nasa.gov
Di sisi kiri kamu akan menemukan kondisi Carroll Glacier pada bulan Agustus tahun 1906.
Begitu kita melihat Carroll Glacier pada bulan September, tahun 2003, maka semuanya tampak asing.
4. Lake Powell, Arizona dan Utah.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada periode Maret tahun 1999, sedangkan foto kanan diambil pada Mei 2014.
5. Bear Glacier, Alaska.

nasa.gov
Foto kiri diambil pada Juli tahun 1909, dan foto kanan diambil pada Agustus, 2005.
6. Forests in Rondonia, Brasil.
nasa.gov
Foto kiri diambil pada Juni, 1975, sedangkan foto di sebelah kanan pada Agustus, 2009.
7. McCarty Glacier, Alaska.
nasa.gov
Foto di sebelah kiri diambil pada Juli, 1909.
Saat memasuki bulan Agustus, 2004, kamu akan menemui perbedaan yang sangat jauh.
8. The Dasht River, Pakistan.

nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada Agustus 1999, dan sebelah kanan pada Juni 2011.
The Mirani Dam memasok air minum bersih dan listrik ke daerah sekitarnya.
Bendungan yang dibentuk juga membantu pertanian lokal.
9. Mabira Forest, Uganda.
nasa.gov
Foto kiri diambil pada November, 2001, sedangkan foto yang kanan diambil pada Januari, 2006.
10. Toboggan Glacier, Alaska.
nasa.gov
Foto kiri diambil pada Juni, 1909, sedangkan yang kanan diambil pada September, 2000.
11. Great Man-Made River, Libya.
nasa.gov
Foto kiri diambil pada April 1987, dan yang kanan diambil pada April, 2010.
Ini adalah proyek rekayasa terbesar di dunia: jaringan pipa, saluran air dan sumur lebih dari 500 meter.
Sistem air kini sanggup mengairi daerah gurun yang kering.
12. Qori Kalis Glacier, Peru.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada bulan Juli, 1978, sedangkan sebelah kanan diambil pada Juli, 2011.
13. Mar Chiquita Lake, Argentina.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada Juli, 1998, sedangkan foto kanan diambil pada September, 2011.
14. Muir Glacier, Alaska.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada Agustus, 1941, sedangkan sebelah kanan diambil pada Agustus, 2004.
15. Uruguay Forests.
nasa.gov
Foto sebelah kiri diambil pada Maret, 1975, sedangkan foto sebelah kanan diambil pada Februari, 2009.
Uruguay telah berhasil membangun area perhutanan dari 45.000 hektar menjadi 900.000 hektar.
Namun, ini memiliki efek pada hilangnya keanekaragaman tumbuhan dan satwa.